Sabtu, 28 Juni 2008

Aku mendengar suaramu….

Hari ini untuk pertama kalinya setelah sekian lama

Aku mendengar suaramu

Tidak berubah, itu kesan pertama.

Dari getar itu, aku tahu ada rindu di dalam bencimu

Dan aku selalu rindu akan benci itu

Kamis, 26 Juni 2008

Indahnya Revolusi

Sebuah langkah besar yang diambil sehingga menghasilkan sebuah perubahan yang cepat bisa jadi merupakan salah satu definisi revolusi.

Kabar ini di terima 26 juni 2008,
saat jam menunjukkan 11:24, dan gelap masih menyelimuti
kecepatan angin menunjukkan pada skala 2 hingga 3 km/jam
suhu ruang pada skala 15 derajat celcius
revolusi itu telah dimulai
ketika hujan deras tidak jadi
tapi tetap basah karena rintik rintik

ah... hari ini jadi indah sekali
Entah kenapa saya ingin membangunkan matahari agar hari cepat berganti dan menyuruhnya untuk menjemput Revolusi itu

Selasa, 17 Juni 2008

sebuah sore untuk masa depan

“Tidak ada yang namanya kebetulan”

Kalimat ini kembali didengungkan untuk keempat kalinya oleh guru oogway menjelang ajalnya di hadapan shifu. Guru oogway agaknya sependapat dengan kak syam(dosen komunikasi) yang sama-sama tidak percaya akan kebetulan. Hanya saja dalam hal ini guru oogway adalah sosok kartun di film kungfu panda yang diputar kemarin di M’Tos.

Yup kini m’tos telah dilengkapi dengan fasilitas bioskop bertaraf nasional, studio 21!! Sehingga mahasiswa dan masyarakat sekitar tamalanrea kini tak perlu jauh-jauh lagi ke panakukkang untuk menonton film melalui layar lebar. Harga tiketnya pun terbilang murah dan terjangkau untuk ukuran mahasiswa. Hanya 15.000 perak. Entah harga ini akan bertahan atau karena masih dalam tahap promosi, yang jelas acara menonton kemarin sangat menghibur (ada beberapa kejadian istimewa disini terutama peserta penontonnnya).

Sejak adegan pertama film kungfu panda diputar, kami tidak berhenti tertawa. Tingkah laku po, seekor panda yang menjadi tokoh utama dalam film ini selalu saja mengundang tawa. Berat badan tidak menjadi penghalang baginya untuk mempelajari kungfu. Dari sinilah tingkah konyol yang membuat rame ruang nonton sepanjang sore kemarin. Selain itu terdapat beberapa pelajaran yang dapat diambil. Misalnya saja ketika po membuka gulungan rahasia pendekar naga yang ternyata kosong. Dan hanya berisi gulungan yang dapat memantulkan bayangan bagi yang memegangnya. Po baru paham, ternyata untuk menjadi hebat, selain punya kemampuan, harus punya Keyakinan. Keyakinan yang menyatakan bahwa diri kita mampu. Kira-kira begitu pesan utama yang ingin disampaikan dalam film ini. Entahlah itu mungkin dari subyektifitas saya saja. Tapi film ini sangat menghibur, sesuai yang direcomendedkan oleh sang dewi saraswati.



Senin, 16 Juni 2008

Ketika rumah kita……….

Ini bukan soal waktu
Ini bukan soal harga diri
Tapi ini soal perasaan dan semangat
Bagaimana mengeluarkannya

Rumah adalah tempat kita pulang
Rumah merupakan tempat kita berbagi
Rumah pula tempat kita menumpahkan semangat dan perasaan itu

Ketika rumah tidak lagi bisa menaungi
Ketika rumah tidak bisa menjadi tempat berbagi
Ketika rumah tidak mampu menampung perasaan dan semangat kita

Siapa yang salah ?
Ibu di rumah ?
Ayah di rumah ?
Haruskah kita mencari kambing hitam?
Haruskah kita mecari ayah yang lain ?
atau Ibu yang lain ?

Ketika semangat dan perasaan itu tidak bisa dibendung
Haruskah kita mencari rumah yang lain ?

Rumah ini masih ada
Rumah ini masih butuh kalian
Dan selalu begitu
Kembalilah kawan
Kembali disini
Di rumah kita


Untuk teman-teman di Radio Kosmik





Minggu, 01 Juni 2008

Pelangi

Namanya rahma, tetapi di teman-temannya kadang ada yang memanggilnya la’lang seperti nama belakangnya. Sebenarnya dia orang asli disini hanya saja karena lama tinggal di Jakarta sejak lahir sampai lulus SMA maka logat “lu-gwa” nya terbawa sampai sekarang. Meskipun begitu, rahma adalah sosok yang supel sehingga dia bisa diterima dengan baik dan apa adanya di setiap komunitas. Gaya bicaranya yang khas dan tidak tanggung-tanggung membuat pergaulannya dengan anak-anak yang lain semakin lancar dan tidak ada terkesan sok-sokan logat Jakarta, malah kedengaran lucu kalau dia mecoba-coba menyesuaikan diri untuk berlogat makassar.

Kesan pertama ketika melihatnya adalah, urakan. (mungkin ini sedikit subyektif tapi tak apa) Dengan rambutnya yang ikal dan sedikit berponi serta lesung pipit yang kadang dibuat-buat maka senyum akan selalu mengembang jika melihatnya.

Kini setelah beberapa waktu bergaul dengadn teman-temannya, terutama temannya yang berjilbab, maka penampilannya pun mengalami peralihan. Kain berbentuk persegi panjang yang dilipat sedemikian rupa membentuk segitiga dan dililitkan dengan cara tertentu di kepala sehingga menutupi rambut sampai telinga dan turun ke bagian depan badan serta belakang sebatas punggung yang lazim disebut jilbab sekarang menghiasi penampilannya. Sekarang kesan pertama melihatnya adalah….tetap urakan! (hehehe subyektif lagi…!!!)

Suatu senja di depan PW (pariwisata), bersamaku dan 2 temannya, dia bercerita tentang beberapa cita-citanya.

“rahma pengen jadi pelangi”

“selalu mewarnai dimana saja”, lanjutnya lagi.

“pelangi kan tidak bisa sendirian, lagian harus ada matahari dan titik air agar bisa tercipta pelangi” protesku.

“tapi kan selalu dirindukan” tukasnya tak mau kalah.

“melihat pelangi menenteramkan dan mewarnai hati” tambahnya mengakhiri debat kecil sore itu.

Kemarin tanggal 31 mei, rahma pulang ke Jakarta untuk liburan. Melepaskan penat setelah tahun pertamanya tinggal di makassar.

Pelangi itu sedang pergi, tapi semoga tak lama karena disini butuh diwarnai.

Teringat kembali sehari sebelumnya pelangi yang menaungi sang dewi telah pergi.

Pelangi itu boleh pergi tapi warnanya tetap ada, disini.





yang tinggal dan yang pergi

Dalam hidup, satu yang pasti
Perubahan
Entah itu berubah dari kecil menjadi besar
Dari tidak tahu menjadi tahu
Dari sehat menjadi sakit
Dari hidup menjadi mati

Yang terakhir ini awalnya selalu sulit untuk diterima
Tapi itulah perubahan dan itu pasti
Ada masa ketika kita semua harus beristirahat
Dan masa itu datangnya berbeda-beda
Ada yang duluan dan ada yang belakangan
Ini hanya soal waktu dan menunggu

Ketika ada yang pergi
Maka Harus ada yang tinggal
Yang pergi, beristirahat
Dan yang tinggal, melanjutkan
Salah satu yang ditinggalkan adalah semangat
Maka tugas kita adalah meneruskan semangat itu

Untuk sang dewi :
“semangat itu bersama kita, masih dan selalu ada"



"ooo bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada di dalam hatiku....." (melly goeslow)