Sabtu, 29 Desember 2012

Wanita yang menjadi Nyonya Ilham Firmansyah

Makassar mempunyai banyak sisi yang menjadi tempat bertemunya beberapa dari kita. Mungkin di tempat kos, atau satu teman kuliah, adik angkatan atau senior kampus, rekan kerja, temannya tetangga kamar, atau mungkin senasib di multilevel. Dari pertemuan dengan sedemikian banyaknya orang tersebut, berapa banyakkah yang pernah singgah bersama kita. Mungkin secara berkelanjutan atau pernah tinggal lama sampai masa tertentu yang mendorong kita untuk menghapusnya dari daftar nomor kontak HP kita.

Ilo merupakan salah seorang kawan yang kutemui dalam kategori teman kampus, teman sekamar kos, kemudian bertransformasi menjadi rekan kerja sampai kepada bos sekaligus. Karena begitu mengidolakan sosok seekor laba-laba yang nongrong di sudut kamar telaga safar (salah satu tempat kos kami) yang tak pernah dihiraukan, sehingga muncullah istilah dari ilo tentang laba-laba. “Awalnya kami hanyalah bilangan, namun suatu hari nanti akan diperhitungkan”.  Akhirnya Ilo dikenal dengan Ilo redspider atau kawan laba.  Walaupun belakangan muncul pula jargon pelesetan kata-kata perlawanan Che Guevara yang terkenal : ”jika hatimu tergetar melihat penindasan, maka kau adalah kawanku”. Yang diplesetkan oleh teman-teman lain menjadi : “Jika hatimu tergetar melihat cewek cantik, maka kau adalah kawan laba”.

Ilo yang bernama asli Ilham firmansyah ini berasal dari bekasi. Jadi ketika awal kedatangannya ke Makassar untuk kuliah di jurusan ilmu komunikasi, logat asli  a la jakartanya masih terbawa. Tapi tak sulit ia membaur dengan teman-teman lain dan terlibat di setiap kegiatan kampus. Ilo pun sempat menjabat sebagai ketua UKM liga Film Mahasiswa Unhas. Ilo suka mencoba dan belajar berbagai macam kegiatan, mulai dari fotografi, naik gunung, desain grafis, dll.  Rasa ingin tahunya sangat besar terutama terhadap hal-hal baru. Maka tak heran selepas studi S1 nya, Ilo melakoni berbagai macam pekerjaan. Nama besar warung tenda yang pernah terkenal di jalan pengayoman sekitar tahun 2008-2010 adalah buah hasil karyanya. Kemudian ilo banting stir berbisinis warnet dan game center dan pencucian motor sekaligus melakoni sebagai desain grafis di Koran Seputar Indonesia Makassar dimana ia menemukan tambatan hatinya. 

Wanita istimewa itu dikenal dengan Nana. Tidak banyak yang kuketahui tentang Nana. Saya hanya dua kali bertemu dengannya. Yang pertama sewaktu melihat Ilo sedang lari pagi bersama Nana di pinggir danau unhas suatu hari di tahun 2010 entah tanggal berapa. Sementara yang kedua sewaktu acara akad nikah mereka berdua di Kecamatan Doping Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan tanggal 26 Desember tahun 2012 kemarin.


  
Akad nikah Ilo dan Nana


Jika kita tidak mengetahui seberapa istimewanya seseorang, cukup lihatlah seistimewa apa orang-orang disekelilingnya. Untuk Nana, pastilah dirimu sangat spesial. 

 Ilo dan Nana

Jumat, 28 Desember 2012

2012, Unhas yang makin bersolek

Pernahkah kita meninggalkan tempat yang sempat lama didiami dan menyimpan cerita tersendiri bagi kita?
Sampai seakan-akan cerita itu hidup kembali ketika kita melintasi tempat itu lagi walau sesaat?
Tahun 2012 hanya berselisih 2 tahun dengan 2010 ketika kutinggalkan.
Perubahan kadang memang tidak dirasakan didalam. Tetapi coba melihatnya lagi setelah kembali dari luar.
Ini hanya beberapa hal yang kutangkap dari sudut unhas di akhir tahun 2012


Fakultas Ekonomi yang telah berganti menjadi Fakultas ekonomi dan bisnis



Terdapat papan penunjuk arah lengkap dengan keterangan jarak yang ditempuh 





  

Taman dan tempat duduk-duduk di belakang Gedung Akademik FISIP





Fakultas Kedokteran bersama tempat duduk bertangga



Pete-pete yang tetap eksis



Pedestrian (areal khusus pejalan kaki) di sekitar fakultas kehutanan




Anak-anak Fakultas Teknik yang setia Lari pagi




Gedung PKM dengan lantai kayunya



Halte Sepeda Unhas.
 Lokasi : di tempat Turun Pete-pete melalui Pintu Satu Unhas, di perempatan tugu jam bank mandiri

 Tugu Juang Unhas (tugu phinisi), 
saya lebih suka menyebutnya tugu Layar Terkembang, tapi sebagian anak-anak unhas suka menyebutnya Tugu Volcom. Mungkin mirip Logo Volcom ya?







Buah Mengkudu dan jalan Kita Nek ^_^

Minggu, 16 September 2012

Aku disini untukmu

Beberapa bulan terakhir sejak kita dipertemukan kembali, selalu ada semangat yang terus tumbuh setiap ku bersentuhan denganmu. Entah itu melalui pesan pendekmu atau dalam getar suaramu yang putus-putus karena batuk yang kadang tak kau hiraukan. Bagiku mencintaimu adalah segalanya, sebagai sesama mahluk yang diciptakan.

Jika ada anggapan bahwa cinta tidak lain hanyalah kebutuhan akan status manusia di muka bumi semata agar tidak menjadi jejaka atau perawan tua sampai matinya itu adalah wajar. Toh tetap saja suster atau biksu masih bisa eksis di muka bumi.Yang jelas cintaku tidak sekedar demikian.

Aku memilih tidak menguraikan rasa cinta itu menjadi berbagai macam hal yang mungkin akan merumitkan segalanya. Dengan segala keterbatasan ini, maka izinkanlah kupadatkan menjadi beberapa penggal kalimat bersama harapan agar semangatmu akan terus menyala seperti api dengan bahan bakarnya yang tak pernah habis. Aku ingat dimana Dewa 19 telah menuliskannya bertahun-tahun lalu dan aku meminjamnya hari ini :

"Aku disini untukmu"


Minggu, 06 Mei 2012

Tiba-tiba aku merindukanmu...


Untukmu 
dan untuk kita semua


Sebut saja kisah karena  ini  pasti  berakhir
Mula-mula kita semua  bertemu dalam tubuh berlumpur  dan berpasir 
Dalam pandangan yang asing  dan bertanya-tanya
Teriakmu,  terikakku, teriak kita semua
Aku tak  mengenalmu, begitu juga kau dan mereka
Hingga akhirnya waktu pun membiasakan kita
Bagaimana menyatu dalam bau yang  sama
Bagaimana memakai baju yang  tak dicuci  dua kali
Menyanyikan mars korpri di pagi hari
Dan himne praja di malam hari
Disini kita tahu ada kapal selam yang tak  pernah lelah timbul dan tenggelam
Dari sini juga kita belajar betapa berartinya kulit pisang harus dikupas sebelum dimakan

Ada serambi yang harus dijaga
Ada hormat dan izin lewat yang tak putus-putusnya
Kita  melihat dalam tatapan yang sejenis
Entah itu disebut marah atau dongkol
Atau mungkin kantuk yang tak tertahankan
Kita berseru dalam satu suara
Melangkah dalam derap yang  seirama
Berpegangan tangan
Memeluk dan saling melepas tangis serta tawa

Jika dulu kau merasa sepi
Percayalah kau  tak sendiri
Karena kita semua ada untuk menemani

Tiba-tiba aku merindukanmu
Merindukan mereka
Merindukan kita semua
Di dalam rasa yang kusebut HARU
Izinkan aku bersamamu lagi
Walau hanya sedetik saja
Sebelum kita benar-benar berbalik kanan hari ini
Semoga kita masih saling tersenyum nanti
Masih menyapa jika bersinggungan
Dan mengangkat tangan bila berpapasan
Serta tak pernah berhenti untuk peduli pada sekitarmu

Maka di dalam haruku dan harumu
Senandung ini tak putus-putusnya  kusisipkan : 
“Abdi Praja Darma Satya Nagara….
Abdi Praja Darma Satya Nagara…."




Didedikasikan untuk Siswa Prajabatan Gorontalo Utara 2012 



sumber gambar : http://rileymagnus.files.wordpress.com/2011/07/hands_together_1732x1475.jpg


Spesial untuk angkatan 13 dan 14, 
karena kalian senyum ini tak pernah lepas ^_^
bersama rindu yang menyusul dibelakangnya :)

Minggu, 22 Januari 2012

Kita semua punya mesin waktu

Cinta menjadi hal yang menguatkan bagi sebuah rasa dan bergulir menjadi keyakinan serta berujung pada pemaknaan hidup beserta segala perjuangan di dalamnya.

Alexander tidak pernah menyangka akan begitu cepat kehilangan Emma, kekasih yang baru dikenalnya. Emma meninggal karena ditembak oleh perampok di sebuah taman. Alexander yang merupakan seorang ilmuwan dan penemu kemudian merasakan sakit hati tak tertahankan. Kekuatan cinta yang baru pertama kali dirasakan membuatnya frustasi dan kemudian mengurung diri dalam ruang kerjanya. Alexander mulai berandai jika saja dia dan Emma tidak bertemu di taman, tentu Emma tidak akan mati di tangan perampok tersebut. Dengan kemampuan nalarnya, alexander akhirnya membuat penemuan yang mencengangkan berdasarkan pengandaiannya tadi. Sebuah Mesin Waktu. Tujuan utama alat ini adalah membawa Alexander kembali ke masa sebelum Emma terbunuh dan menyelamatkannya. Benar saja, Alexander berhasil kembali ke malam dimana mereka berdua berjanji akan bertemu di taman. Alexander mendapati Emma masih dalam keadaan segar bugar dan langsung mengajaknya pergi dari taman itu. Tetapi, ketika mereka akan beranjak dari taman tersebut, Emma kembali mengalami kecelakaan diterjang kereta kuda ketika Alex akan membelikannya bunga. Alexander akhirnya bisa menyadari bahwa Emma tetap akan mati walaupun dia berusaha "menyelamatkannya" dengan mesin waktu.




sumber gambar : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/6f/Time_machine.jpg

Kisah diatas diangkat ke layar lebar dalam film "The time machine" keluaran tahun 2002 adapatsi dari cerita novel milik H. G. Wells. dengan judul yang sama. Film yang disutradarai oleh Simon Wells dan Gore Verbinski juga menyajikan pemandangan kehidupan manusia di abad-abad berikutnya ketika Alexander memutuskan untuk melihat bagaimana keadaan masa depan. Dimana di tahun 2030 manusia hanya menggunakan sepeda untuk berpegian kemana-mana.

Waktu selalu menjadi misteri tersendiri dalam kehidupan. Segala konsep mengenainya adalah hal ikhwal yang menjadi pertanda bagi bahwa kita sedang berada dalam sebuah perjalanan panjang. Jika jarak menjadi penanda sebuah seberapa jauh akan kita tempuh, maka waktu lah yang mengukur seberapa lama kita dalam koridor perjalanan tersebut.

Meskipun waktu adalah misteri rumit yang sukar dipecahkan, sebenarnya kita semua mempunyai mesin waktu untuk mengukurnya dan membawa kita sesuka hati ke masa tertentu dan kapan pun kita inginkan.

Seperti dalam film ini diungkapkan : "kita mempunyai mesin waktu yang membawa kita ke masa lalu. Mesin waktu ini disebut "kenangan" dan sebuah mesin waktu lainnya yang membawa kita ke masa depan. Mesin waktu ini disebut "impian"





http://hildanurina.files.wordpress.com/2009/12/time.jpg


Sumber-sumber :
http://www.imdb.com/title/tt0268695/
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Time_Machine_%282002_film%29