Namanya rahma, tetapi di teman-temannya kadang ada yang memanggilnya la’lang seperti nama belakangnya. Sebenarnya dia orang asli disini hanya saja karena lama tinggal di
Kesan pertama ketika melihatnya adalah, urakan. (mungkin ini sedikit subyektif tapi tak apa) Dengan rambutnya yang ikal dan sedikit berponi serta lesung pipit yang kadang dibuat-buat maka senyum akan selalu mengembang jika melihatnya.
Kini setelah beberapa waktu bergaul dengadn teman-temannya, terutama temannya yang berjilbab, maka penampilannya pun mengalami peralihan. Kain berbentuk persegi panjang yang dilipat sedemikian rupa membentuk segitiga dan dililitkan dengan cara tertentu di kepala sehingga menutupi rambut sampai telinga dan turun ke bagian depan badan serta belakang sebatas punggung yang lazim disebut jilbab sekarang menghiasi penampilannya. Sekarang kesan pertama melihatnya adalah….tetap urakan! (hehehe subyektif lagi…!!!)
Suatu senja di depan PW (pariwisata), bersamaku dan 2 temannya, dia bercerita tentang beberapa cita-citanya.
“rahma pengen jadi pelangi”
“selalu mewarnai dimana saja”, lanjutnya lagi.
“pelangi
“tapi
“melihat pelangi menenteramkan dan mewarnai hati” tambahnya mengakhiri debat kecil sore itu.
Kemarin tanggal 31 mei, rahma pulang ke
Pelangi itu sedang pergi, tapi semoga tak lama karena disini butuh diwarnai.
Teringat kembali sehari sebelumnya pelangi yang menaungi sang dewi telah pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar