Nama-nama jalan di makassar sangat beragam. Mulai dari menggunakan nama-nama pahlawan, (seperti R.A Kartini, Yos sudarso, atau Sultan Hasanuddin) sampai dengan nama-nama jenis hewan (Seperti Badak, Cendrawasih, atau cumi-cumi). Biasanya, nama jalan dengan jenis atau keluarga yang sama letaknya berdekatan. Misalnya nama jalan jenis burung, seperti rajawali, kakatua, kasuari dan cendrawasih. Atau jalan dengan nama-nama gunung, contoh : jalan gunung bawakaraeng, salahutu, bulusaraung, latimojong dan gunung lompobattang. Ada pula nama jalan hewan berkaki empat, seperti jalan rusa, anoa, badak, singa, serigala dan harimau.
Untuk kali ini, saya bersama saldi (kosmik 05) berkesempatan menelusuri dan mencari keberadaan jalan harimau, karena Kabarnya buka puasa bersama akan berlangsung disana, tepatnya jalan harimau no. 7, kediaman milik salah seorang anak kosmik 2010 bernama endhy, yang sempat berkenalan denganku sehari sebelumnya saat buka puasa bersama di rumah Loly. Jalan Harimau ternyata terletak di sebuah gang kecil dekat dengan jalan veteran selatan. Rupanya kediaman endhy adalah sebuah wisma. Katanya milik keluarga endhy yang berasal dari jeneponto. Tetapi endhy mengaku belum pernah ke kampungnya karena ia lama tinggal di makassar. Dengan perawakannya yang kecil, endhy terlihat lincah dan lucu serta mudah akrab dengan orang lain.
Ini endhy
Saat tiba di wisma budi, disana telah ada bang sure sedang duduk diatas motor. "Wah ...saya tadi di telpon Indah, karena kantorku dekat sini, saya sempatkan datang mi". katanya mencairkan suasana. Seorang gadis berjilbab ungu sambil membawa piring berisi pastel tiba-tiba mengundang kami untuk masuk ke dalam, rupanya sudah tiba waktu berbuka puasa. Tergopoh-gopoh seorang lainnya yang mengenakan peci cokelat masuk dan duduk di tengah-tengah kami. "wah...untung ada bang sure yang paling tua, bisa mi bawa sepatah kata nanti ini" Katanya tertawa. Ternyata itu kak iccang (kosmik 96) yang datang bersama Ilo. Tak berapa lama disusul bang nara dan idham. "Aii...ada mi teman angkatanku, ndak jadi ma paling tua disini" Kata bang sure membalas gurauan kak iccang.
Beberapa anak kosmik lain terus berdatangan. Ada madi, ema, kak harwan, dan aidil yang baru datang dan langsung duduk duduk di depan wisma tersebut, didekatnya ada mobil bang nara yang terparkir. Armas, vivi, idham, akil dan lucky terlihat disana sambil ngobrol-ngobrol. Agaknya sebagian masih canggung untuk menyapa yang lain. Ya...mungkin juga tak ingin disebut sok akrab atau jaim dan sebagainya.
Kalau dalam ajang bertemu seperti ini, sebenarnya kita bisa berbicara apa saja, menyapa, bertanya kabar, atau mencalla. Kau bisa menceritakan kekesalanmu terhadap sesuatu. Siapa tau kau punya masalah untuk dibagi, bisa jadi diantara kita punya solusinya.
Karena sedih jangan kau simpan sendiri dan seperti senang bisa kau bagi dengan yang lain. Kita semua adalah pejalan, yang berjalan dalam jalur masing-masing, tapi tidak berarti kita buta terhadap yang lain. Fungsi mata adalah menengok perjalanan kita kedepan dan orang lain, di kiri-kanan kita. Fungsi telinga untuk mendengarkannya sebagai panduan bagi kita. Berteriaklah bila kesusahan, dan ingatlah untuk mengulurkan tangan bila mendengar teriakan susah yang lain.
Jalan kita adalah cerita kita, karena kita semua punya cerita.