Langkah kakiku tertahan ketika melihat ke dalam kamar ranes, karena yang berada disana bukan ranes. Beberapa saat kemudian aku mendapati jawaban atas kebingungan ini. Mina yang kebetulan lewat di depanku mengatakan bahwa ada teman ranes yang menginap di kamar itu. Teringat kemarin ina yang merintih menahan sakit atas perutnya yang rasanya seperti melilit. “Itu seperti gejala penyakit maag” kata mina sambil mencoba menenangkan Ina kemarin.
Matahari pagi yang menyingsing turut membangunkan aku disamping suara pintu warnet yang pagi ini di buka ka anwar lebih awal. Setelah menutup laporan, aku menuju ke pondokan. Ketika sedang asyik aku memperbaiki ikat pinggang yang sudah mulai usang ini, aku seperti mendengar suara siulan khas yang memanggilku. Aku mencri sumber suara itu, dan mendapati ranes tengah berdiri di depan pondokan dengan kaus birunya bergambar ukiran toraja sambil tersenyum dan gerakan tangan menyuruhku naik ke atas. Rupanya dia ingin menyetor uangnya di rekening tabungannya. Dia menitipkannya padaku karena ada BANK BRI di dalam kampus. Aku pun menerimanya dan bergegas menuju kampus.
Tangga art yang merupakan bagian dari FIS IV ini dipenuhi beberapa mahasiswa dari FISIP. Aku tak tahu anak jurusan apa dan angkatan berapa, yang jelas selepas berpisahnya kosmik 2002 silam dari Kema FISIP anak-anak dari luar kosmik sudah jarang ku kenali lagi. Aku melangkah naik menuju korps melalui tangga ini. Aku ingat sekali di tangga ini di tahun-tahun yang lalu biasa di pakai anak-anak untuk sekedar duduk sambil main gitar dan bercanda menunggu jam masuk kuliah. Dinamai art karena dulu selalu lahir ide-ide gila untuk mempentaskan berbagai macam seni, musik atau pun diskusi kecil seputaran masalah kerakyatan. Namun kini zaman telah berganti. Nyawa dan semangat bermahasiswa seperti itu kini mulai pudar. Entah itu disebabkan oleh penghapusan sistem penerimaan mahasiswa baru yang mulanya diserahkan sepenuhnya pada senat untuk mengkader jiwa-jiwa baru, ataukah memang semangat perjuangan dalam diri mahasiswa ini sudah mulai tergantikan dengan komersialisasi segala lini kehidupan. Aku tak tahu
Ketika tiba di korps aku mendapat beberapa anak kosmik. Dan seperti biasa penghuni utama korps ini akan di dominasi oleh angkatan yang menjabat pada periode yang sedang berjalan. disadari atau tidak memang itulah yang terjadi. Generasi tua akan mulai menyingkir, dan generasi muda yang masih takut-takut untuk masuk ke dalam korps. Aku sempat melihat seorang Mahasiswa baru membawa sebuah pamflet dan sebuah kertas yang ada gambar petanya. Aku menebak itu pasti informasi acara buka puasa.
Benar saja, pamflet yang berisikan undangan buka puasa bersama itu mempunyai lampiran peta tempat acara buka puasa yang insya allah akan diadakan pada, (berikut saya contek saja dari milis kosmik)
hari /tanggal : sabtu, 13 september 2008
tempat : puri taman sari blok G5 / 11 ( toddopuli 6 )
jam : mulai pukul 4 sore (karena ada beberapa acara, seperti pemutaran film dan ceramah agama)
Ah.... akhirnya setelah menunggu sekian lama acara berbuka bersama anak kosmik kembali diadakan. Aku selalu optimis, saat seperti ini merupakan salah ajang untuk berkumpul dan melepas rindu dengan teman, adik, kanda, pacar, mantan pacar, odo-odo', mantan odo-odo', rival maupun mantan rival. Kejadian-kejadian tak terduga pasti akan terjadi nanti, kita tunggu saja.