Dalam satu tahun, bulan yang paling saya tunggu-tunggu adalah bulan maret. Bulan itu adalah bulan spesial bagiku. Tetapi ketika mendekati akhir tahun perasaan ini akan menjadi lebih deg-degan. Apalagi kalau kalender telah menunjukkan bulan sembilan atau bulan sepuluh. Itu adalah bulan yang menjadi waktu pembayaran rutin pondokan. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, perasaan itu datang lagi karena sekarang sudah bulan agustus, atau bulan delapan.
Tentu saja kita tinggal di pondokan ini tidak gratis, karena yang punya pondokan juga mau mencari nafkah. Maka untuk tinggal di sini harus membayar tarif untuk jangka waktu satu tahun. Ongkos yang harus dibayar tahun 2007 kemarin adalah 1,3 juta rupiah. Harga ini sebenarnya telah mengalami perubahan yang cukup signifikan tiap tahunnya. Sewaktu saya baru tinggal pertama kali disini, waktu itu saya, ilo dan fajar tinggal sama ka' miko (kosmik angkatan 99) harganya masih 300 ribu rupiah pertahunnya. Kemudian tahun 2002 meningkat menjadi 400 ribu rupiah, tahun berikutnya pun naik lagi menjadi 500 ribu.
Waktu berlalu, seiring pembangunan pondokan yang terus ditingkatkan oleh aji (panggilan untuk Bapak yang punya pondokan), bagian bawah pondokan yang dulunya kosong, kini dapat dihuni. Dan itu dikhususkan bagi cowok-cowok saja, sehingga otomatis kami penghuni lama yang cowok pindah ke bawah. Waktu itu sekitar tahun 2006. Harga pondokan tetap naik menjadi 1,1 juta pertahunnya.
Kemarin sore sewaktu sedang menyaksikan Andis menyapu kamarnya, fajar ketua pondokan bilang akan ada rapat tentang pondokan membahas tarif tahun ini.
Yah.. hasilnya sudah bisa ditebak. Dan akhirnya keputusan yang saya dengar cukup membuat jantung ini kembali deg-degan. 1,5 juta rupiah untuk satu tahun kedepan agar masih bisa tinggal di pondokan tercinta ini.
Tentu saja kita tinggal di pondokan ini tidak gratis, karena yang punya pondokan juga mau mencari nafkah. Maka untuk tinggal di sini harus membayar tarif untuk jangka waktu satu tahun. Ongkos yang harus dibayar tahun 2007 kemarin adalah 1,3 juta rupiah. Harga ini sebenarnya telah mengalami perubahan yang cukup signifikan tiap tahunnya. Sewaktu saya baru tinggal pertama kali disini, waktu itu saya, ilo dan fajar tinggal sama ka' miko (kosmik angkatan 99) harganya masih 300 ribu rupiah pertahunnya. Kemudian tahun 2002 meningkat menjadi 400 ribu rupiah, tahun berikutnya pun naik lagi menjadi 500 ribu.
Waktu berlalu, seiring pembangunan pondokan yang terus ditingkatkan oleh aji (panggilan untuk Bapak yang punya pondokan), bagian bawah pondokan yang dulunya kosong, kini dapat dihuni. Dan itu dikhususkan bagi cowok-cowok saja, sehingga otomatis kami penghuni lama yang cowok pindah ke bawah. Waktu itu sekitar tahun 2006. Harga pondokan tetap naik menjadi 1,1 juta pertahunnya.
Kemarin sore sewaktu sedang menyaksikan Andis menyapu kamarnya, fajar ketua pondokan bilang akan ada rapat tentang pondokan membahas tarif tahun ini.
Yah.. hasilnya sudah bisa ditebak. Dan akhirnya keputusan yang saya dengar cukup membuat jantung ini kembali deg-degan. 1,5 juta rupiah untuk satu tahun kedepan agar masih bisa tinggal di pondokan tercinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar