Kendaraan yang berlalu lalang di depan warnet terlihat bertambah ritmenya. Semakin banyak dan semakin cepat. Kebanyakan menuju ke arah kota. Hari ini memang hari terakhir di tahun 2008. Sejak sore tadi kuperhatikan hal tersebut. Tidak terasa sudah setahun ini berlalu. Sepertinya baru kemarin blog ini kuluncurkan. Ternyata ketika melihat tanggal postingan pertamaku : "saraswati library" itu bertanggal 23 pada februari 2008. Waktu memang hebat, membius kita hingga tidak mampu mengingatnya.
Dalam setahun ini, terkadang ada kepingan-kepingan dalam hidup kita secara spontan ataupun tidak kita sadari terlepas begitu saja, sehingga membutuhkan waktu untuk menyusunnya kembali menjadi suatu puzzle kehidupan yang utuh. Di sisi lain mungkin kita juga menemukan kepingan baru dengan keunikan dan kelebihannya tersendiri untuk melengkapi bahkan mengganti kepingan lama kita. Aku memilih memilih lagu sebagai media kepingan-kepingan tersebut diletakkan. Lagu dapat mewakili perasaan meski itu pun tidak semuanya, tapi aku akui sangat efektif menyalurkan sedikit kepenatan dan kegelisahan.
Seperti saat ini, sayup-sayup lagu "januari di kota dili" terdengar di seantero ruangan warnet xtranet. Aku memutarnya agak keras untuk mengusir sepi karena hanya ada satu pelanggan yang tersisa menjelang pergantian tahun. Awalnya aku mengira lagu yang cocok bagiku pada tahun ini adalah lagu milik ipang dengan "sahabat kecil" karena mengingat greget laskar pelangi telah merasukiku, mulai dari buku hingga filmnya diputar di bioskop beberapa waktu lalu. Ternyata seiring waktu berjalan, silih berganti lagu-lagu lainnya mengisi relung hati untuk menyejukkan jiwa. Sebutlah "malaikat juga tahu" milik dewi lestari pada cerita dalam rectoverso yang sangat menggugah padahal sampai sekarang aku belum membacanya sampai tuntas. Kemudian ada juga tembang lawas big yellow taxi yang di aransemen ulang oleh counting crows, lagu ini sarat akan pesan moral tentang kerusakan lingkungan. Tetapi aku sangat mengingat lagu ini bukan karena alasan itu, melainkan karena Dwi benci terhadap vannesa charlton yang cuma nampang nyanyi dengan sebuah lirik : "huuuu pap pap pap..."
Bertolak belakang sedikit dengan dwi, beberapa waktu lalu ketika ecy masih sering ke warnet, ia sangat suka lagu "thousand miles" milik vannesa charlton. Aku selalu memutarkan lagu ini ketika ecy baru sampai di warnet. Saking seringnya diputar ecy malah jadi marah-marah sendiri. Kalau darma lain lagi, suatu sore ia datang ke warnet dan langsung mencari sebuah lirik lagu. Ketika beberapa saat kemudian setelah dapat, ia memintaku memutarkan sebuah lagu. Ternyata lagu itu milik fastball, yaitu "out of my head", entah kenapa tiba-tiba tingkah darma seperti itu. Dengan lirik yang sudah didapatnya tadi, darma bersiap menunggu bait pertama "out of my head". Dan mengalirlah darma bernyanyi mengikuti alunan vokal Tony Scalzo.
Sementara itu dewiq kembali menggebrak belantika musik indonesia, melalui lagu "pernah muda" yang disuarakan oleh bunga citra lestari. Lagu ini sangat menyentuh sekaligus lucu karena iramanya yang membuat orang sedikit bergoyang. Suara BCL yang mendesah membuat ani di pondokan turut pula menyukai lagu ini. Aku pun sangat menyukai irama bossanovanya sehingga membuat orang yang memainkannya dalam alunan gitar terlihat sangat jago.
Akhirnya di penghujung tahun 2008 ini, aku bertemu narti. Teman sekaligus keluarga jauhku yang memaksa memoriku terlempar kembali ke tanah kelahiranku, tanah lorosae melalui cerita-ceritanya ketika dia nekat memasuki negara timor leste tersebut 2006 silam. Dari sinilah air mataku tak tertahankan ketika tak ada lagu yang cocok selain "januari di kota dili" dari rita effendi itu mengalun pelan kemudian kukeraskan kembali, sekali lagi untuk mengusir sepi.
Disini aku sendiri, masih seperti dulu, masih menunggumu (ranes)
Dua langit telah membaur di suatu cakrawala
Dua biduk t’lah berlabuh di satu dermaga cinta
Januari di kota Dili
tak terkira cinta bersemi
Januari lekas berganti
dan terhempas cintaku
Januari di kota Dili
kian hangat dalam ingatan
nantikanlah aku kembali
‘tuk menjemput cintamu
Cintamu Timor Lorosae
Cintamu Timor Lorosae
Dalam setahun ini, terkadang ada kepingan-kepingan dalam hidup kita secara spontan ataupun tidak kita sadari terlepas begitu saja, sehingga membutuhkan waktu untuk menyusunnya kembali menjadi suatu puzzle kehidupan yang utuh. Di sisi lain mungkin kita juga menemukan kepingan baru dengan keunikan dan kelebihannya tersendiri untuk melengkapi bahkan mengganti kepingan lama kita. Aku memilih memilih lagu sebagai media kepingan-kepingan tersebut diletakkan. Lagu dapat mewakili perasaan meski itu pun tidak semuanya, tapi aku akui sangat efektif menyalurkan sedikit kepenatan dan kegelisahan.
Seperti saat ini, sayup-sayup lagu "januari di kota dili" terdengar di seantero ruangan warnet xtranet. Aku memutarnya agak keras untuk mengusir sepi karena hanya ada satu pelanggan yang tersisa menjelang pergantian tahun. Awalnya aku mengira lagu yang cocok bagiku pada tahun ini adalah lagu milik ipang dengan "sahabat kecil" karena mengingat greget laskar pelangi telah merasukiku, mulai dari buku hingga filmnya diputar di bioskop beberapa waktu lalu. Ternyata seiring waktu berjalan, silih berganti lagu-lagu lainnya mengisi relung hati untuk menyejukkan jiwa. Sebutlah "malaikat juga tahu" milik dewi lestari pada cerita dalam rectoverso yang sangat menggugah padahal sampai sekarang aku belum membacanya sampai tuntas. Kemudian ada juga tembang lawas big yellow taxi yang di aransemen ulang oleh counting crows, lagu ini sarat akan pesan moral tentang kerusakan lingkungan. Tetapi aku sangat mengingat lagu ini bukan karena alasan itu, melainkan karena Dwi benci terhadap vannesa charlton yang cuma nampang nyanyi dengan sebuah lirik : "huuuu pap pap pap..."
Bertolak belakang sedikit dengan dwi, beberapa waktu lalu ketika ecy masih sering ke warnet, ia sangat suka lagu "thousand miles" milik vannesa charlton. Aku selalu memutarkan lagu ini ketika ecy baru sampai di warnet. Saking seringnya diputar ecy malah jadi marah-marah sendiri. Kalau darma lain lagi, suatu sore ia datang ke warnet dan langsung mencari sebuah lirik lagu. Ketika beberapa saat kemudian setelah dapat, ia memintaku memutarkan sebuah lagu. Ternyata lagu itu milik fastball, yaitu "out of my head", entah kenapa tiba-tiba tingkah darma seperti itu. Dengan lirik yang sudah didapatnya tadi, darma bersiap menunggu bait pertama "out of my head". Dan mengalirlah darma bernyanyi mengikuti alunan vokal Tony Scalzo.
Sementara itu dewiq kembali menggebrak belantika musik indonesia, melalui lagu "pernah muda" yang disuarakan oleh bunga citra lestari. Lagu ini sangat menyentuh sekaligus lucu karena iramanya yang membuat orang sedikit bergoyang. Suara BCL yang mendesah membuat ani di pondokan turut pula menyukai lagu ini. Aku pun sangat menyukai irama bossanovanya sehingga membuat orang yang memainkannya dalam alunan gitar terlihat sangat jago.
Akhirnya di penghujung tahun 2008 ini, aku bertemu narti. Teman sekaligus keluarga jauhku yang memaksa memoriku terlempar kembali ke tanah kelahiranku, tanah lorosae melalui cerita-ceritanya ketika dia nekat memasuki negara timor leste tersebut 2006 silam. Dari sinilah air mataku tak tertahankan ketika tak ada lagu yang cocok selain "januari di kota dili" dari rita effendi itu mengalun pelan kemudian kukeraskan kembali, sekali lagi untuk mengusir sepi.
Disini aku sendiri, masih seperti dulu, masih menunggumu (ranes)
Dua langit telah membaur di suatu cakrawala
Dua biduk t’lah berlabuh di satu dermaga cinta
Januari di kota Dili
tak terkira cinta bersemi
Januari lekas berganti
dan terhempas cintaku
Januari di kota Dili
kian hangat dalam ingatan
nantikanlah aku kembali
‘tuk menjemput cintamu
Cintamu Timor Lorosae
Cintamu Timor Lorosae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar