Kalau kita bercerita, mulailah dengan mendahului menyapa. Karena diri kita memang paling suka disapa duluan dan paling ingin dianggap penting. Ini hanya kebanyakan tapi bukan semua orang.
Pancingan cerita tak boleh langsung ke intinya Seperti :
"oooi...bayar utangmu.." atau
"berapa mi anakmu ? "
"kerja dimana sekarang ?"
Ini bisa saja membuat stress lawan bicara malah bisa saja pingsan, kecuali memang dia sudah sangat akrab dengan kita.
Lain lagi, Kalau memang ada maksud utama dari pembicaraan yang direncanakan, tapi kalau hanya ingin ngobrol kesana kemari silahkan mulai dari mana saja. Pertanyaan-pertanyaan standar seperti "apa kabar" atau "darimana saja, kenapa baru kelihatan ?" selalu bisa menjadi pembuka jalan.
Sore ini buka puasa bersama diadakan di rumah Bang salam (Kosmik 07) . Saya berboncengan bersama Jun, kami berbarengan dengan Ely menuju ke lokasi. Jalanan macet di sekitar jembatan tello sudah menjadi pemandangan biasa terutama menjelang buka puasa. Alhasil Ely sempat tertinggal karena katanya dia singgah membeli pulsa dahulu.
Rumah Bang salam berada di Jl. batua raya IX. Disebuah kompleks perumahan dengan satu gerbang masuk yang selalu akan ditutup pukul 11 malam. Model seperti ini dirancang untuk meminimalisir pencurian, karena kita bisa tahu orang yang masuk dan keluar area perumahan. Tapi sepertinya Jun kurang beruntung, karena di tempat tinggalnya sekarang walaupun dengan sistem keamanan seperti model di perumahan bang salam, beberapa barangnya raib di hari pertama mereka tinggal disitu.
Adzan magrib berkumandang membuat anak-anak kosmik yang telah tiba, langsung berbuka dengan hidangan yang tersedia. Seorang dengan jilbab dan lesung pipi mondar-mandir di depan kami. Itu rahma, dia bilang "es buahnya menyusul ya..." (dengan muka harap-harap cemas). Sampai es buahnya datang lesung pipinya tidak hilang-hilang. Bang salam yang sejak tadi berdiri di depan pintu gerbang perumahan senantiasa menyambut anak-anak kosmik yang terus berdatangan, menyalami dan berbagi senyum secerah malam ke-21 ramadhan ini.
Ini salam dan istrinya :
Pancingan cerita tak boleh langsung ke intinya Seperti :
"oooi...bayar utangmu.." atau
"berapa mi anakmu ? "
"kerja dimana sekarang ?"
Ini bisa saja membuat stress lawan bicara malah bisa saja pingsan, kecuali memang dia sudah sangat akrab dengan kita.
Lain lagi, Kalau memang ada maksud utama dari pembicaraan yang direncanakan, tapi kalau hanya ingin ngobrol kesana kemari silahkan mulai dari mana saja. Pertanyaan-pertanyaan standar seperti "apa kabar" atau "darimana saja, kenapa baru kelihatan ?" selalu bisa menjadi pembuka jalan.
Sore ini buka puasa bersama diadakan di rumah Bang salam (Kosmik 07) . Saya berboncengan bersama Jun, kami berbarengan dengan Ely menuju ke lokasi. Jalanan macet di sekitar jembatan tello sudah menjadi pemandangan biasa terutama menjelang buka puasa. Alhasil Ely sempat tertinggal karena katanya dia singgah membeli pulsa dahulu.
Rumah Bang salam berada di Jl. batua raya IX. Disebuah kompleks perumahan dengan satu gerbang masuk yang selalu akan ditutup pukul 11 malam. Model seperti ini dirancang untuk meminimalisir pencurian, karena kita bisa tahu orang yang masuk dan keluar area perumahan. Tapi sepertinya Jun kurang beruntung, karena di tempat tinggalnya sekarang walaupun dengan sistem keamanan seperti model di perumahan bang salam, beberapa barangnya raib di hari pertama mereka tinggal disitu.
Adzan magrib berkumandang membuat anak-anak kosmik yang telah tiba, langsung berbuka dengan hidangan yang tersedia. Seorang dengan jilbab dan lesung pipi mondar-mandir di depan kami. Itu rahma, dia bilang "es buahnya menyusul ya..." (dengan muka harap-harap cemas). Sampai es buahnya datang lesung pipinya tidak hilang-hilang. Bang salam yang sejak tadi berdiri di depan pintu gerbang perumahan senantiasa menyambut anak-anak kosmik yang terus berdatangan, menyalami dan berbagi senyum secerah malam ke-21 ramadhan ini.
Ini salam dan istrinya :
http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs653.snc3/32245_445359769808_762449808_5656940_5311663_n.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar