Jika tom cruise dapat melihat sosok dewa yang berwujud kaisar jepang dalam film “The Last Samurai”, maka saya termasuk beruntung dapat melihat sosok dewi yang menjelma menjadi mahasiswi di makassar.
Sejak lama “sang dewi” ini dikenal dengan suaranya yang khas dan pengetahuannya yang lumayan diatas rata-rata. Hobbi menulisnya yang sejak pertama kali mengenal dunia kampus telah terlihat. Seiring bertambahnya usia bumi, kematangannya berpikir dan menuangkannya dalam bentuk goresan-goresan entah itu cerpen, puisi, opini, karya tulis dan tulisan-tulisan ringan semakin terasah. Salah satu lomba menulis yang diadakan gramedia dan kompas (saya lupa temanya apa waktu itu) pernah dimenangkannya, dan dia menceritakannya kepadaku dengan diam-diam.
Suatu hari, ketika rasa penat dan jenuh berada di kampus ini menghinggapi, sang dewi menawariku untuk membaca beberapa novelnya. Sebenarnya saya tidak terlalu sreg dengan membaca. Tapi entah kenapa kali ini, dengan caranya yang terkesan ikhlas dan tidak menggurui apalagi memaksa, saya tergerak membuka-buka novelnya dan membacanya. “Imperia”, novel pertama yang saya baca hingga tamat. Selanjutnya seperti mengalir saja, tak terasa sudah banyak buku dan novel yang saya lahap dari perpustakaannya. (baca : saraswati library)
Booming laskar pelangipun tak ketinggalan saya ikuti. Dan itu juga karena sang dewi yang memulainya. Bahkan kami mencita-citakan untuk menginjakkan kaki di "almamater suci sorbonne". Sampai-sampai si didin, ani dan beberapa personel di pondokan pun ikut terhanyut dengan kelucuan ikal dan jimbron serta arai. Para “naga” di kampus yang tadinya hanya mendengar andrea hirata dari televisi, kini tinggal menunggu buku ke empatnya maryamah karpov karena ketiga buku sebelumnya sang pemimpi, edensor dan laskar pelangi telah habis dilahap bersama. Dengar-dengar tinggal eci dan mbak wuri yang masih dalam tahap menyelesaikan edensor dan laskar pelangi. Andrea hirata sebenarnya harus berterima kasih pada sang dewi ini.
Blog “telagasafar” ini pun sebenarnya tercipta atas prakarsanya yang tak kenal lelah mengajak kami untuk menulis tentang apa saja entah itu di media manapun. “kita semua adalah wartawan” begitu dia menyemangati kami. Maka media internetlah yang menurutnya sangat murah dan bisa langsung terbit sehingga bisa dibaca banyak orang. Sekali lagi situs penyedia blog seperti blogspot, wordpress dan blogdrive mesti berterima kasih atas jasanya mendorong terciptanya beberapa blog dari belahan bumi Indonesia.
Besok, (hari senin 12 mei 2008) sebuah proses yang menjadi salah satu penentu akan kemana tujuan sang dewi diarahkan siap dilalui. Teriring do’a kami menyertai. Tiada inspirasi dan gerak akan tercipta tanpamu. Berjuanglah wahai dewi !!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar