Selasa, 26 Februari 2008

Batu itu terlontar lagi.....

Siang yang tidak terlalu panas dan lenggang di seputar kawasan FIS Universitas Hasanuddin. Matahari masih bersinar namun ada juga awan hitam yang membawa titik-titik air hujan membayangi di ufuk barat. Kegiatan perkuliahan tenang seperti biasa. Mace di pasar sementara membuatkan kopi pesanan salah satu mahasiswa pelanggannya di gelas bening yang tidak beralas.Tiba-tiba terlihat beberapa orang mahasiswa berlari-lari tergesa gesa secara tidak wajar. Yang pasti dengan cara lari seperti itu, mereka jelas tidak bermaksud mengejar ketinggalan karena dosen mata kuliahnya telah masuk duluan ke ruangan dan menutup pintu serta akan melarang setiap mahasiswa yang masuk setelahnya. Apalagi tampak jelas sebilah kayu di tangan salah seorang yang berlari itu sementara dua buah batu yang tergenggam di tangan seseorang lainnya. Ada perburuan, ada yang tidak beres.

Sekiranya yang dicari tak ditemukan juga, mereka kembali. Tampaknya bukan mahasiswa sospol.

Kekhawatiran muncul, biasanya jika ada masalah kecil seperti ini pasti akan berdampak besar dan itu terjadi dengan singkat. Yang terparah bisa sampai menyulut perang antar mahasiswa sampai fakultas.

Di depan pelataran baruga, terlihat beberapa mahasiswa dari arah teknik mulai berdatangan. Kabarnya mereka mencari pelaku pemukulan terhadap salah seorang dari teman mereka. Dengan gelagat seperti itu jelas memancing suasana. Memang teknik terkenal dengan solidaritasnya dari tingkat senior sampai juniornya. Jika teman mereka yang dipukul, maka yang lain tak segan-segan membantu tak peduli ia dari suku mana. Yang jelas dia anak fakultas teknik. Bahu membahu mereka akan saling menyokong demi harga diri panji merah hitam.

Entah kenapa dalam tempo yang sesingkat itu mahasiswa fakultas teknik yang mayoritas laki-laki dari jumlah yang sedikit bertambah dan bertambah semakin banyak. Dari arah berlawanan fakultas sospol, ekonomi, dan hukum serta sastra pun tak mau kalah. Berbondong-bondong mereka memenuhi “arena” pertempuran yang biasa dipakai seperti tahun-tahun sebelumnya. Lokasi yang berada tepat di depan UPT computer unhas berhadapan dengan lt 3 dengan background sebelah barat adalah pelataran baruga berseberangan dengan itu adalah pusat bahasa. Disini kita seakan dapat melihat dengan jelas “padang kurusetera” terbentang dengan lautan manusia bersenjatakan batu, pecahan genteng dan benda apa saja yang bisa dipakai untuk dilempar kearah lawan.

Suasana mulai tak terkendali, mulanya hanya lontaran kecil batu dan serpihan genteng, lama kelamaan lemparan batu berubah menjadi hujan batu seiring dengan bertambahnya jumlah peserta yang melempar, dan yakin saja sebagian besar mereka tidak tahu menahu sebab terjadinya peristiwa ini. Melihat kawan mereka ada disana spontan yang lain akan ikut membantu.

Peristiwa seperti ini kerap kali terjadi hampir setiap tahun, senantiasa mengiringi perjalanan kampus merah menapaki jejak usianya yang kian menua.

Dwi (safar’s angels) sempat mengusulkan agar peristiwa seperti ini bisa dijadikan ajang pariwisata sebagai daya tarik tersendiri bagi unhas ditengah citra buruk yang menghigapinya.

Korban pada tawuran kali ini kabarnya ada, tapi tak berhak rasanya membahasnya disini. Biarlah menjadi hak media cetak dan elektronik.

Tawuran..., perang, unhas, batu, BHP. ah... terlalu indah untuk dikenang,





Senin, 25 Februari 2008

Hujan belum berhenti....

Tik tik tik ...... kembali terdengar di genteng-genteng rumah, atap-atap pondokan dan kubah kubah mesjid. gerimis pun turun disusul hujan keras membasahi kembali seperti dalam beberapa hari ini. Ani (safar's angel) yang baru pulang dari kampusnya terpaksa berlari-lari kecil takut basah. Ya Hujan merupakan sesuatu yang paling ditakuti semua orang. Bahkan Polisi pun takut akan hujan, Secara refleks rata-rata orang akan melindungi dirinya dari terpaan air hujan, tak peduli dia penakut atau pemberani, petani maupun presiden. Gerak tangan kita akan tertuntun dengan sendirintya memmbentuk perisai untuk melindungi diri kita minimal kepala kita. Padahal serapat apapun tangan kita melindungi pastilah air hujan itu akan mengenai kita.

Hujan memang mempunyai daya magis yang besar, siapapun akan terbius ketika ia datang, sesaat perhatian akan beralih padanya. Pengendara motor dan pejalan kaki segera menepi mencari tempat berlindung. Jika ia masih tetap meneruskan perjalanannya berarti dia memang berniat ingin basah.

Jika memakai buku atau tas, maka itulah yang akan menjadi “payung” pertama bagi kita menghindari kebasahan tadi. Ada juga yang menggunakan sebagian kerah kemejanya atau jaketnya sekedar meminimalisir daerah yang basah dari tubuhnya.

Hujan perlahan-lahan mulai reda. Tapi angin dan cuaca masih mengisyaratkan bahwa hujan belum mau beranjak. Maka dingin pun turut menyergap. Disinilah para lelaki mempersembahkan jaket atau baju mereka kepada para kaum hawa yang ada di dekatnya, dan kaum hawa inipun seperti biasa menolak dengan sopan sambil malu-malu kucing padahal sebenarnya suhu badannya sudah tak kuasa menahan dingin yang menusuk, dan dengan sisa-sisa kekuatan terakhir gengsinya akan runtuh. Pada saat itulah seorang lelaki sejati telah lahir.

Dulu aku pernah membayangkan bagaimana proses terjadinya hujan. Berawal dari dosa manusia yang kian bertambah seiring bertambahnya jumlah anak manusia, maka Tuhan pun marah. Ini menjadi guntur dan petir (pertanda awal datangnya hujan). Setelah kemurkaan-Nya yang tak kunjung digubris itu maka puncak kekecewaannya adalah kesedihan. Menangislah DIA hingga ia menteskan air mata. Air mata inilah yang oleh para malaikat di potong-potong menjadi tetesan tetesan air hujan (karena saya tidak menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana sebuah tetes air mata raksasa berubah menjadi tetes-tetes air yang kecil-kecil, maka kata “potong-potong” inilah yang digunakan). Terjadilah Hujan, dengan beraneka ragaman cara menyambutnya.

Tapi sebagian orang menganggap bahwa hujan adalah rahmat tuhan yang harus disukuri dimanapun dan kapanpun itu.

Mengenai asal mendung yang tak sempat diceritakan di atas, ah....mendung tak berarti hujan




Sabtu, 23 Februari 2008

Most Wanted !!!!

"laki-laki sejati adalah laki-laki yang menyelesaikan skripsinya sebelum DO"
hidup cowo-cowo !!!
hidup cewe-cewe !!!
hidup lesbi !!!
hidup homo !!!

Hati siapa yang tak bergetar kala membaca tulisan diatas ?(tulisan yang ada di papan di dalam kamar 1 lantai satu telaga safar, kamarnya patang, sang pemimpin pondokan)
terasa benar ada semangat yang begitu besar mengalir dari setiap tarikan garis huruf yang dibuat dengan spidol snowman hitam di atas papan tulis itu. tapi kini, Sang Penulis yang penuh semangat itu hilang entah kemana. Kabarnya yang terakhir, ia pergi ke rumah kakaknya di borneo sana.

Entah apa yang menghinggapi pikirannya secara tiba-tiba di masa injury time ini. Mengingat masa studi bagi angkatan 2001 (angkatannya patang ini) akan segera berakhir.
Sekarang ini yang pasti-pasti aja deh patang...
realistis orang bilang...
apakah realistis itu? "berbuat yang terbaik di titik kita berpijak - mr.hirata"
(itu dari friendsternya dwi ya...)

Mulailah mengetik kata perkata di skripsi ta' ka patang....

Minimal kata pengantar dan ucapan terima kasih terkhusus buat si "Dia" (revolusi) atau apa saja dulu yang penting ada yang diketik....
Ayo Ka patang... Pulanglah ......
Pulanglah wahai pimpinan kami.......





Laskar pelangi, semangat baru dalam membaca




Nama Andrea Hirata tidaklah dikenal dulunya. namun beberapa bulan ini, ledakan penjualan laskar pelangi yang disusul sang pemimpi dan edensor telah mendongkrak namanya. mungkin makassar kota yang terlambat menyadarinya, tapi yang penting disini telah muncul semangat baru bagi penulisan karya sastra di indonesia yang terkesan lesu beberapa tahun belakangan ini.

Tokoh-tokoh arai, ikal, jimbron, a ling, serta istilah penyakit gila nomor sekian dan mozaik hidup mulai terasa akrab di telinga kita. Dimanapun itu. tak ketinggalan juga di telaga safar. Mulanya hanya dwi yang terlihat membacanya. tapi beberapa hari ini ani (safar angels, Kamar 8 lantai 1 telaga safar) dan nasar mulai terdengar menyebut nama arai dan ikal setiap ada kejadian lucu di sekitarnya. "mirip ikal waktu di kejar sama gay" begitu katanya ketika mendengar Riza (kamar 3 lantai 1 Telaga safar) yang bercerita soal nasibnya yang apes di kejar bencong beberapa malam yang lalu. Rupanya mas Andrea telah menyihir para pembaca se indonesia dengan kekonyolan Ikal yang tak henti henti ditopang dengan sepak terjang sang "simpul keramat"Arai dalam menghadapi kehidupan.

Hingga saat ini Edensor merupakan kisah terakhir dari tetralogi laskar pelangi yang kabarnya akan dibawa ke layar lebar oleh riri riza dan mira lesmana. Masih ada maryamah karpov yang hingga kini belum diterbitkan. Apakah ini merupakan strategi penjualan atau ada maksud yang lain?? yang jelas laskar pelangi telah menambah semangat baru dalam kelesuan membaca beberapa waktu ini terutama untuk novel dan roman.

"Buku adalah gudang ilmu, dan membaca adalah kuncinya"


Saraswati library

Perpustakaan bagi sebagian orang mungkin adalah sebuah gedung yang menyimpan berbagai macam buku, baik untuk dibaca ditempat ataupun dipinjam dan di bawa pulang untuk dibaca di rumah. selain itu, dapat pula menjadi tempat melepas lelah selepas melakukan berbagai aktivitas sepanjang hari. ini dapat kita jumpai di perpustakaan pusat Universitas Hasanuddin.


Beda halnya dengan Saraswati Library, perpustakaan yang dikenal lewat dwi agustriani (anak kosmik 2004) ini sangat unik. Mulai dari namanya yang meminjam dari nama dewi ilmu pengetahuan bagi umat hindu, cara peminjamannya pun bisa dibilang mudah. Disini hanya bermodalkan kepercayaan dan saling kenal, kita dapat membawa pulang buku-buku bermutu dari stok pribadi miliknya. Buku-bukunya pun beragam. Mulai dari Novel, komik, filsafat, sastra, buku mata kuliah (khususnya berbau komunikasi dan jurnalistik) ada semua.

Jika Anda Penggemar Harry Potter, anda berada pada tempat yang sangat tepat, di saraswati library tersedia lengkap buku harry potter dari yang pertama sampai yang terakhir. Semuanya masih dalam keadaan bagus. Laskar pelangi pun tak ketinggalan, edensor dan sang pemimpi dapat kita jumpai disini. Apalagi untuk berdiskusi tentang buku-buku, maka si Dwi ini merupakan teman yang tepat.

Dan jangan lupa setelah meminjam, jangan lupa mengembalikan!!! karena itu adalah amanat.

HIDUP TAMAN-TAMAN BACA !!!!