Senin, 26 Mei 2008

segudang cinta

usah kau tangisi
biarku sendiri
nikmati pedihnya luka
tanpamu dipelukanku

hancur hati ini
tak terbayangkan kau gadaikan
cintamu pada semestinya
kumiliki nikmat anugrah illahi

Sungguhku tak mampu menepis bayangmu
karena kuhanya bisa mencintaimu



dari ADA BAND



Selasa, 20 Mei 2008

Dua Perayaan, twin birhday

Di televisi tadi saya melihat sebuah iklan dengan pengantar puisi yang disampaikan om dedi mizwar

Bangkit itu Susah
Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang

Bangkit itu Takut …
Takut untuk korupsi
Takut untuk makan yang bukan haknya

Bangkit itu Malu …
Malu menjadi benalu
Malu minta melulu

Bangkit itu Marah …
Marah bila martabat bangsa dilecehkan

Bangkit itu Mencuri …
Mencuri perhatian dunia dengan prestasi

Bangkit itu Tidak ada …
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa

Bangkit itu aku…
Aku untuk I n d o n e s i a ku

Rupanya iklan layanan masyarakat ini dalam memeperingati hari kebangkitan nasional setelah 100 tahun lamanya, sejak 1908. saya bertanya pada diri saya, sudah bangkitkah Indonesia sampai hari ini?

Bersamaan dengan itu, Hari raya waisak juga jatuh pada hari ini. Sehingga 2 perayaan besar terjadi di Indonesia.


Oke kita tinggalkan sedikit skala nasional, kita turun ke wilayah lokal khususnya seputaran kosmik dan lebih khusus lagi ke sekitar 9 naga. Beberapa hari yang lalu telah ada dari friendster.com peringatan hari ulang tahun teman yang jatuh pada hari ini, tanggal 20 mei 2008. friendster.com rupanya bisa mengambil hati usernya karena denga fasilistas “birthday reminder” seperti ini kita bisa selalu diingatkan akan hari ulang tahun teman kita, suatu terobosan yang cukup unik dan membantu Tak disangka ternyata teman yang ulang tahun itu ada dua orang, yaitu icha dan were. Keduanya berulang tahun pada tanggal, bulan dan tahun yang sama. Dua ulang tahun yang dirayakan bersamaan pada hari ini.


Celoteh para naga sudah terdengar dari balik kamar were saat saya dan fajar tiba setelah seharian di kampus browsing internet mencari bahan-bahan untuk skripsi.Para naga merayakannya dengun suka cita, hanya saja kali ini minus dwi dan shanty. Sang “dewi’ naga pemilik suara terkeras di kosmik ini sedang pulang karena ibunya sakit. Sedangkan “bunda” naga saya kurang tahu, yang pasti ada urusan yang sangat mendesak sehingga tidak bisa menghadiri momen-momen bersama seperti ini.

Saya Tidak dapat memberi kado apa-apa, hanya ucapan selamat dan do’a

Justru sore ini darma dan azmi membawakan saya titipan dari were yang berulang tahun

Terima kasih ya were.


Dan selamat ulang tahun were dan icha

Minggu, 18 Mei 2008

BBM naik sebentar lagi.....

Saya menuliskan ini ketika matahari tepat berada di atas kepala, teriknya yang menyengat seolah terasa dingin bagi teman-teman mahasiswa unhas yang berada tepat di depan pintu I, hanya berjarak 20 meter dari tempat ku menulis.

Mereka (teman mahasiswa unhas tadi) rupanya sedang berdemo dengan isu menolak kenaikan BBM yang rencana pemerintah akan melaksanakannya antara akhir mei dan awal juni ini.

Seorang teman tadi pagi berkata : “biar demo bagaimana, tetap saja BBM akan naik”. Singkat, padat dan menusuk. Dia mungkin hanya beralasan demikian karena malas ikut demo, tapi itulah yang terjadi.

Entah sudah berapa kali harga BBM naik dan dengan alasan yang sama serta ditimpali dengan demo-demo dari berbagai kalangan yang berujung dengan keputusan awal, harga BBM tetap naik. Tentu saja dengan naiknya harga BBM ini akan memicu naiknya harga-harga barang kebutuhan pokok lainnya.

Berbagai macam cara telah dilakukan berbagai elemen masyarakat untuk menyampaikan pemerintah untuk mengurungkan niat tersebut. Seiring dengan itu pula keluar pula jawaban pemerintah yang justru lebih memusingkan rakyat dengan berbagai teori ekonomi dan segala strategi pemangkasan biaya sana-sini. Cara terakhir itulah berdemo.

Demo memang selalu terkonotasi dengan anarkis, dan merugikan banyak orang. Saya teringat lagi dengan perkataan seorang teman yang lain tadi pagi. Katanya : “harus ada yang mati kalau begini caranya. Pemerintah sudah tidak mau dengar. Kalau ada yang korban pasti ditunda kenaikan ini”. Miris memang membayangkannya. Untuk menurunkan harga BBM yang naik nanti beberapa rupiah harus mengorbankan nyawa. Seolah tidak ada orang pintar di negeri ini dan kita seperti kembali ke zaman primitif, harus menyerahkan “persembahan” nyawa manusia untuk menahan kedatangan bencana.

Masih banyak cara yang bisa ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah krisis ini. Tapi saya, teman-teman dan rakyat tidak tahu, pemerintahlah yang tahu dan seharusnya tahu. Dalam pemerintahan duduk orang-orang terpilih, mereka disana bukanlah sembarang orang yang sekolahnya hanya sampai SD saja. Berbagai titel di belakang atau di depan nama mereka itu harus dipetanggungjawabkan. Untuk itulah mereka dipilih.


Ketika nasehat, bujukan, dan bisikan tidak didengarkan, maka berteriaklah......!!!!





Rabu, 14 Mei 2008

Tiga Kepulangan (revisi)

Pernahkah kau mendengar kata pulang?

Hari ini dua manusia yang meneguhkanku di kampus ini sedang pulang.

Yang pertama adalah yang menemaniku sejak masa-masa kami memanggil sebagian besar orang di kampus dengan sebutan “kak” (diluar dosen dan pegawai kampus). Dan hingga kini ketika sebutan itu akrab denganku dan lebih ditujukan kepadaku, dia masih saja setia menemani. Entah oleh sebab apa kami berdua belum beranjak dari kampus ini, tapi seakan ada perjanjian (ah, tidak patut disebut perjanjian) yang tidak tertulis, ataukah ini hanya alasan untuk menutupi kenyataan sebenarnya bahwa kami sangat dekat dengan kebodohan. Yah… otak ku memang paspas-an terbukti dengan “kejatuhanku” di jurusan dan fakultas ‘buangan” UMPTN 7 tahun silam. Tapi bagiku sepanjang tahun itu hingga kini tak membuatku membenci jurusanku ini. Justru sebaliknya, cinta dan rindu menjadi satu didalamnya.lingkungan dan orang-orang sekeliling yang membuat ku selalu merasa kuat dan berarti dimana saja. Terkhusus temanku yang satu ini. Hingga kemarin salah seorang anggota 9 naga bertemu denganku di jalan, mengabarkan bahwa aku ditunggu olehnya di pondokan. Pasti ada sesuatu, pikirku. Betul saja setelah ku tiba di pondokan, berita dari kampung pagi ini baru saja diterimanya. Nenek yang mengasuhnya sejak kecil sementara sakit keras. Aku sempat melihat nenek itu ketika beberapa waktu lalu ke rumahnya untuk mengantarkan gitar. Nenek itu memang telah tua serta rapuh tapi masih kuat untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, mengambil air di sumur dan beberapa pekerjaan lainnya yang sejak subuh ketika malas dan mengantuk masih menguasai, nenek itu sudah bangun menyiapkan air panas dan sarapan untuk kami.

Keputusan untuk pulang diambilnya setelah beberapa pertimbangan, dan malam ini kudapati kepastiannya. Dia pulang diantar seorang teman yang terbilang sangat unik di komunitas kami. Entah untuk berapa lama kepulangannya tapi yang pasti dia tak ingin berlarut dalam kesedihan sebab ada tugas yang harus diselesaikan dalam waktu dekat ini.

Seseorang lainnya yang juga pulang kali ini merupakan “dewi”. Aku tidak muluk-muluk menyebutnya demikian. Setelah kemarin dia telah melakukan langkah pertamanya menuju pencapaian impiannya, kini dia butuh untuk beristirahat sejenak dan berdo’a. Dari langkahnya kemarin ku tahu ada rindu yang menyergapnya. Rindu yang datang dari lubuk hati mengingatkan kembali bahwa ada sosok yang pernah melahirkan dan merawat serta mengajarkan kepada kita sejak dari kecil yang tak tahu apa-apa sampai sekarang telah menjadikannya seperti dewi, Inspirasi bagi gerak dan pikiran. Namun sosok itu sedang terbaring lemah sehingga sang dewi memutuskan untuk pulang dan merawatnya. Dari Matanya yang sembab ku tahu keadaannya serius.

Inilah sebenarnya yang tak boleh kita lupakan, setelah sebuah perjalanan yang panjang dan melelahkan untuk mencapai tujuan tertentu, entah apakah tujuan itu sudah tercapai atau belum, kita butuh untuk pulang.

Pulang kembali ke suatu tempat, dimana tempat itu akan membuatmu jauh dari semua beban yang ada sehingga tentram dan damai menjadi teman disana.

Dan hari ini aku juga pulang, Ke Pondokan.



"semoga orang yang kalian sayangi cepat sembuh ya......"



Minggu, 11 Mei 2008

Dan dewi itu pun mulai melangkah….

Jika tom cruise dapat melihat sosok dewa yang berwujud kaisar jepang dalam film “The Last Samurai”, maka saya termasuk beruntung dapat melihat sosok dewi yang menjelma menjadi mahasiswi di makassar.

Sejak lama “sang dewi” ini dikenal dengan suaranya yang khas dan pengetahuannya yang lumayan diatas rata-rata. Hobbi menulisnya yang sejak pertama kali mengenal dunia kampus telah terlihat. Seiring bertambahnya usia bumi, kematangannya berpikir dan menuangkannya dalam bentuk goresan-goresan entah itu cerpen, puisi, opini, karya tulis dan tulisan-tulisan ringan semakin terasah. Salah satu lomba menulis yang diadakan gramedia dan kompas (saya lupa temanya apa waktu itu) pernah dimenangkannya, dan dia menceritakannya kepadaku dengan diam-diam.

Suatu hari, ketika rasa penat dan jenuh berada di kampus ini menghinggapi, sang dewi menawariku untuk membaca beberapa novelnya. Sebenarnya saya tidak terlalu sreg dengan membaca. Tapi entah kenapa kali ini, dengan caranya yang terkesan ikhlas dan tidak menggurui apalagi memaksa, saya tergerak membuka-buka novelnya dan membacanya. “Imperia”, novel pertama yang saya baca hingga tamat. Selanjutnya seperti mengalir saja, tak terasa sudah banyak buku dan novel yang saya lahap dari perpustakaannya. (baca : saraswati library)

Booming laskar pelangipun tak ketinggalan saya ikuti. Dan itu juga karena sang dewi yang memulainya. Bahkan kami mencita-citakan untuk menginjakkan kaki di "almamater suci sorbonne". Sampai-sampai si didin, ani dan beberapa personel di pondokan pun ikut terhanyut dengan kelucuan ikal dan jimbron serta arai. Para “naga” di kampus yang tadinya hanya mendengar andrea hirata dari televisi, kini tinggal menunggu buku ke empatnya maryamah karpov karena ketiga buku sebelumnya sang pemimpi, edensor dan laskar pelangi telah habis dilahap bersama. Dengar-dengar tinggal eci dan mbak wuri yang masih dalam tahap menyelesaikan edensor dan laskar pelangi. Andrea hirata sebenarnya harus berterima kasih pada sang dewi ini.

Blog “telagasafar” ini pun sebenarnya tercipta atas prakarsanya yang tak kenal lelah mengajak kami untuk menulis tentang apa saja entah itu di media manapun. “kita semua adalah wartawan” begitu dia menyemangati kami. Maka media internetlah yang menurutnya sangat murah dan bisa langsung terbit sehingga bisa dibaca banyak orang. Sekali lagi situs penyedia blog seperti blogspot, wordpress dan blogdrive mesti berterima kasih atas jasanya mendorong terciptanya beberapa blog dari belahan bumi Indonesia.

Besok, (hari senin 12 mei 2008) sebuah proses yang menjadi salah satu penentu akan kemana tujuan sang dewi diarahkan siap dilalui. Teriring do’a kami menyertai. Tiada inspirasi dan gerak akan tercipta tanpamu. Berjuanglah wahai dewi !!!!

Sabtu, 10 Mei 2008

"puisi pergi"

Apakah yang nanti akan berubah jika kau pergi kawan?
Jika kau pergi dari kampus ini ?
dari pasar ini?
dari pondokan ini ?
Jika waktu kita untuk bersama, tinggal hitungan jari ?
Jika perpisahan terjadi hanya karena takdir
Sebagaimana berlaku pada pertemuan

Ketika bahagia menyapa di awal
Dan kesedihan menjemput pada akhir

Aku benci namanya sebab akibat
Kalau ada sebab pasti ada akibat
Ada asap maka ada api
Kalau ada pertemuan, maka perpisahaan tinggal menunggu waktu

Sering ku menyusahkanmu dan terkadang membuatmu malu
Seperti aku yang tidak kecewa jika kau tidak menepati janjimu

Maafkan aku kawan
Mungkin aku tahu banyak tentang hal-hal yang kau sukai
Tapi aku lupa pada sesuatu yang kau benci
Dan aku justru lebih sering membuatmu jengkel

Yang pasti, satu yang tidak akan berubah kawan...
Dirimu akan selalu di hati


(dari catatan yang mungkin akan hilang nantinya)

Selasa, 06 Mei 2008

Sehari bersama ochan

Pagi ini ketika baru membereskan laporan keuangan semalam, seseorang masuk dengan agak tergesa-gesa.
"Ochan!!!" begitu saya memanggil orang itu.

Dari jauh saya sangat mengenalnya dengan kepala agak sedikit plontos (mengingatkan waktu baru masuk di unhas dulu) dan berbadan lebar dan tegap. Dengan sosok seperti itu kita pasti mengira pekerjaannya adalah petugas keamanan. Bukan, dia kini adalah salah satu staf di badan kepegawaian negara di pasang kayu sulawesi barat. Bernama asli M. fauzan basir, yang kini berstatus sarjana sehingga ada tambahan di belakang namanya, M. Fauzan Basir, S.Sos

"ketika di kehidupan nyata, maka terkadang semua ideologi dan kemapanan yang ingin kita bangun sewaktu mahasiswa dulu harus ditinggalkan". yah... minimal harus ada yang tetap kita junjung, seperti kejujuran dan tidak membuang sampah sembarangan." begitu katanya ketika bercerita bagaimana hidup bermasyarakat setelah menyandang sarjana ilmu pemerintahan dan menikah dengan salah seorang anak FKM unhas yang dulu sering ke telaga safar, Hera namanya. Kini ochan telah memiliki seorang anak yang lucu (lupa menanyakan namanya), dengan bangga memperlihatkannya kepadaku melalui communicator E90nya.

Ochan ini merupakan salah satu teman yang juga sebagai lawan debat yang menarik. Dia juga sangat piawai dalam bernegosiasi apalagi soal cewek. Ilo yang pernah jadian sama salah satu teman dari administrasi adalah contoh kesuksesannya.

"eh temani ka' belanja nah, sa tunggu ko 15 menit lagi, beli ka' dulu tas disitu" tanpa meminta persetujuanku dia pergi dan kembali lagi tepat 15 menit kemudian.
Rupanya kedatangannya ke makassar kali ini adalah untuk membeli beberapa properti elektronik milik kantornya dan juga alat-alat salon milik istrinya, hera. "coba-coba rezeki di kampung" masih jarang salon disana, katanya.

Dengan menumpang di taxi, kami menuju bank bpd sulsel yang terletak di jl ratulangi. kenapa tidak naik pete2 saja? "orang antri hari ini dan saya buru waktu" begitu alasannya. dan terbukti sukses kami mendapatkan nomor antrian 322 dari nomor antrian yang sedang berjalan baru menujukkan nomor 218 padahal kami telah naik taxi dan jam baru menujukkan pukul setengah 10 pagi, saking banyak nya orang.

Setelah penantian panjang yang melelahkan dan mendapatkan dana kantornya, kami bertolak menuju MTC karebosi untuk berbelanja barang-barang elektronik tersebut.
ternyata belanjaan kantornya tidak tanggung-tangung!!!
saya coba mengkalkulasikannya
4 buah UPS
4 buah monitor LCD samsung
2 buah laptop acer
4 pasang keyboard dan mouse
2 buah flashdisk 4gb
1 buah hardisk eksternal
1 buah handphone nokia music

semua itu dipak menjadi 3 dos besar !!!

Tak terasa sore menjelang. Berarti sejak dari pagi kami disana.
dengan menumpang taxi sekali lagi kami pulang ke rumah kos adiknya di jalan bung.
Lusa rencananya dia akan pulang, mencoba sekali lagi peruntungan hidupnya di kampug halaman.
"salamku sama hera dan anakmu ya, ochan....!!"















Sabtu, 03 Mei 2008

Ada "naga" di telaga safar

ketika baru saja saya tiba dan ingin mandi karena gerah setelah sebelumnya berkunjung ke kamarnya dadi, di depan kamarnya dwi saya bertemu dengan darma. "Naga" Darma? salah satu dari "sembilan naga" ada disini? bawa alat mandi lagi. Seperti mimpi saja, ternyata ini kenyataan. Di kamarnya dwi telah berkumpul naga-naga yang lain. Ada "naga" ema, "naga" wuri, dan yang barusan datang dari kamar mandi, sang ibu naga "shanty" (ini naga yang paling ditakuti).

wah... ada invasi nih, sembilan naga masuk ke telaga safar !!!. "memangnya ryan dan eki saja yang bisa ribut dan bawa temannya ?" "Naga" dwi ketus sambil mendengus menjawab pertanyaanku soal ada apa sembilan naga disini ?

Rupanya acara kawinan kakaknya "naga" ecilah yang menginspirasi para naga ini berkumpul. Dari informasi yang "naga" dwi berikan, para naga telah menginap di kamarnya sejak kemaren malam bertepatan dengan malam mapacci (suatu ritual yang merupakan rangkaian dalam perkawinan adat bugis) kakak naga eci tadi.

Tapi dari tadi tidak kelihatan "naga" icha dan "naga" were, mungkin mereka sedang berada di tempat lain.
Naga-naga ini memiliki karakter yang berbeda-beda, (mungkin akan dibahas di kesempatan lain)

Habis mandi kubergegas pergi ke kampus karena ku dengar ada pelatihan radio di ruang rapat B2, tak ada kata terlambat untuk belajar, bukan?

di tengah jalan menuju lapangan unhas, ku bertemu lagi dengan salah satu naga. "naga" azmi, dia lah naga paling kalem menurutku, sekaligus misterius, (sesuai julukannya di halaman --> wwww.ranes.wordpress.com )

wah... naga-naga itu makin lengkap, dan kalau sudah berkumpul, maka satu kata untuk mereka : LAWAN!!!, eh salah, hanya ada satu ungkapan yang tepat : "dunia akan sepi tanpa mereka"