Sabtu, 02 Juli 2011

Di dekat nol kilometer limboto

Suatu hari jika kau sempat menginjakkan kaki di gorontalo, mungkin kau akan melewati limboto. Tak usah khawatir untuk menemukannya. Kalau kau telah menemukan sebuah bangunan besar yang mengangkangi perempatan jalan raya dengan berbagai macam penjual di keempat sisinya, entah itu penjual buah musiman atau penjaja koran harian maka disitulah kau sudah menemukan limboto.


Menara keagungan limboto

Jika kau ingin melihat menara eifel tetapi belum pernah ke paris, maka kau sudah berada di tempat yang tepat untuk melepaskan rindu menatap menara tersebut. Tak perlu gusar jika kau pernah mendengar dana pembangunan menara yang disebut menara keagungan itu masih berstatus hutang. Atau peristiwa orang bunuh diri dengan melompat memanfaatkan ketinggian menara ini.

Disamping kiri menara ini (jika dari arah kota gorontalo) terdapat sebuah masjid agung baiturrahman, dengan arsitektur bergaya timur-tengah (Saya tidak mengerti kenapa rata-rata masjid besar harus bermodel arab, padahal tidak ada salahnya jika dibangun dengan corak tradisional untuk lebih mengangkat kekhasan budaya lokal). Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi, tapi saya malas menghitungnya.


Masjid Baiturrahman Limboto

Sementara sebelah kanan menara ini (jika melihatnya masih dari arah kota gorontalo), ada taman-taman dengan berbagai macam kuliner. Sangat menyenangkan duduk-duduk menikmati sajian cemilan atau makanan berat pada sore hari disini (apalagi kalau ditraktir) sambil menatap kendaraan yang lalu-lalang atau mengira-ngira menghitung berapa ketinggian menara keagungan walaupun sudah ada ketinggian resmi yang dikeluarkan Pemda setempat.


Taman Limboto


Menurut legenda rakyat gorontalo, Limboto berasal dari bahasa gorontalo "limu o tutu", yang artinya "buah jeruk dari kayangan". Saya tidak bisa memastikannya, tapi saya yakin jika kau berkesempatan mencoba rasa buah jeruk dari kayangan, kau akan meminta tambah. Sama seperti jika kau berencana ke gorontalo dan singgah di limboto.

Hm.... maka berbahagialah kau yang sempat tinggal di limboto. ^_^
adakah kau disana ?


sumber gambar :
http://hulondhalo.com/wp-content/uploads/2009/07/menara-keagungan-dilihat-dari-lokasi-taman-kota-limboto.jpg
http://farm5.static.flickr.com/4089/4995072554_3af42a45b3.jpg
http://static.gowalla.com/photos/1730892_high_res_320x480.jpg


sumber lain :
http://hulondhalo.com/legenda-bulalo-lo-limutu-danau-limboto/

2 komentar:

Dwi Ananta mengatakan...

Limboto itu nama tempat toh o.O lalu mengapa jalan rumah ku di Makassar, namanya; sungai limboto? saya kira memang ada nama sungai seperti itu?

FridiGraph mengatakan...

wah keren banget tempatnya

Salam dari blogger Jogja :)