Wajah samping warnet xtranet kini tidak lagi sepi. Disitu kini berdiri sebuah warung COTO. “Coto Tamalanrea”, begitu yang tertulis di spandukya. Perasaan saya mengatakan, bahwa pernah melihat warung ini disuatu tempat yang lain. Tapi dimana ya?
Ooo.. saya ingat, lokasi warung ini sebelumnya berada di seberang jalan depan xtranet ini. Tempatnya dekat dengan service monitor dan mercedez benz. Entah mengapa warung itu pindah kemari. Saya pernah makan di warung itu dua kali bersama ilo dan fajar. Memang cita rasa coto warung itu sangat kental dank has. Tak heran warung tersebut tidak pernh sepi pembeli, bahkan sampai larut malam. Saya mengetahui kelarisan warung itu karena waktu saya dan ilo makan disana pada waktu dini hari ketika ilo baru tiba malamnya dari
Dari kabar yang saya dengar tadi, ketika sedang makan onde-onde kiriman dari pemilik warung itu, katanya senin besok adalah grand openingnya. Wah,… saya jadi ingin cepat makan coto.
Onde-onde kiriman tadi kami (ka anwar, ka sri, ardi dan saya sendiri) santap sambil berbincang-bincang. Rupanya warung coto itu kena gusur. Pemerintah
Ooo.. lagi-lagi mas dandi ternyata terkena gusur juga. Sepengetahuan saya, di wilayah yang ditempati mas dandi tersebut terdapat banyak penjual makanan. Termasuk nasi goring sabili dan pangsit serta penjual sari laut lainnya. Jika mereka kena gusur, sebenarnya proyek apa yang yang sedang dikerjakan pemerintah
Bayangkan tempat belajar anak-anak tumpuan harapan bangsa di masa yang akan datang harus digantikan dengan ruko-ruko hanya demi segepok uang dengan dalih pembangunan dan peremajaan
Program kesejahteraan yang bagaimana sebenarnya maksud pak ilham ini?
Saya tidak habis pikir, dengan keadaan sekarang, dia masih juga pede untuk maju lagi sebagai calon walikota.
Aneh memang….
Saya jadi teringat ungkapan dalam sebuah buku yang saya lihat sekilas (saya lupa bukunya)
“Kalau sudah mengenai uang, maka semua orang sama agamanya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar