Sabtu, 22 November 2008

Sebuah mitos tentang telepon koin

22 november itu…
Telepon umum koin mungkin sudah jarang terlihat di sekitar kita, apalagi yang terlihat digunakan. Di sekitar kampus unhas tamalanrea sendiri bisa dihitung dengan jari keberadaannya. Yang masih bisa disaksikan sampai sekarang adalah dua buah di pintu satu unhas yang tidak dapat lagi digunakan dan empat buah di lantai dasar rektorat dekat mesin atm yang masih dalam keadaan bagus meskipun terkadang butuh kesabaran dalam menggunakannya.

Tetapi bukan itu yang membuatku teringat kepada telepon-telepon koin ini, melainkan di tanggal yang sama pada hari ini 5 tahun lalu, ketika angin malam bulan ramadhan meniup bulu-bulu kuduk dan yang terdengar hanyalah dua suara. Sebuah suara di tamalanrea ini dan suara lainnya di ujung telepon itu berasal dari kejauhan jalan cendrawasih. Waktu itu kau masih kuliah tetapi sudah pada taraf penyelesaian skripsi, sedangkan aku masih semangat-semangatnya berdiri pada kaki mahasiswa semester 4.

Suara disini terdengar, telinga disana mendengarkan. Aku bernyanyi, lagunya selamat ulang tahun. Aku tahu kau tersenyum, meskipun hanya telingamu yang mendengar. Lalu kau bilang bahwa aku terlambat beberapa jam. Karena siang sebelumnya seseorang lainnya berkata duluan persis seperti pintaku pagi itu dan kau tak kuasa menolaknya.

Kini 5 tahun berlalu, dan aku masih berucap yang sama di tanggal dan bulan ini tapi sekarang tidak dengan lagu. Karena ku tahu engkau pasti sangat lelah dengan kondisi tubuhmu saat ini untuk mendengarkan. Engkau bilang sedang cuti, makanya berada kembali di makassar ini. Aku tahu dengan perut 9 bulan itu engkau kepayahan berdiri berlama-lama. Tempat telepon di rumahmu hanya terletak di dinding dan tidak ada kursi di dekatnya. Tapi aku tahu kau masih tersenyum dan memintaku untuk datang, setidaknya menyemangatimu.

Aku tahu engkau pasti deg-deg an menanti kelahiran itu. Katamu lelaki perempuan sama saja ketika ku tanya yang mana akan kau pilih ?

Aku akan datang, nanti
Karena bahagiamu bahagiaku juga

Aku tak tahu kenapa lagu ini baru muncul sekarang
Apakah memang dee sudah menunggu kapan waktu tepatnya diluncurkan lagu ini ?
Meskipun begitu Aku bersyukur masih bisa mendengar lagu ini
Aku bersyukur pernah mengenalmu
dan Aku bersyukur kepada dwi yang mengenalkanku pada Dee


"mundurlah wahai waktu
ada s'lamat ulang tahun..."







Tidak ada komentar: