Kamis, 29 Juli 2010

Ingin jadi pahlawan, merokoklah...!!!

Saya tidak sedang bercanda ketika menuliskan judul diatas. Salah seorang peserta acara bedah buku "nicotin war" karya wanda hamilton berpendapat bahwa seorang perokok adalah orang yang hebat. Meskipun dia tahu bahwa merokok itu tidak bai untuk kesehatannya dan mengganggu orang sekitar, ia tetap saja merokok sehingga industri yang digerakkan jutaan orang kecil itu tetap berjalan dan membuat dapur para pekerjanya tetap mengepul.

Bedah buku dimulai setelah dibuka oleh sebuah monolog yang dipentaskan sangat apik oleh salah seorang mologist makassar bernama ime' (kebetulan dia adalah teman saya waktu kuliah di unhas). Ime Membawakan cerita tentang eca si penjual rokok eceran dan karaeng lompo sebagai pihak penguasa. "ayam berkokok diatas becak, ayo beli rokoknya eca" begitu cara eca berpantun sambil menjajakan rokoknya.

Acara bedah buku yang saya maksudkan diatas tadi berlangsung di gedung pertemuan ilmiah universitas hasanuddin rabu (28/07) kemarin. Adapun Wanda Hamilton sang pengarang buku "nicotin War" sendiri adalah salah seorang penulis dan akademisi. Pandangan utama wanda dalam bukunya ini adalah menyorot kepada agenda besar pengendalian nikotin yang disebut Nicotin Replacement Therapy dimana beberapa korporasi farmasi raksasa di dunia sebagai penyuntik dana terbesar berada di balik semua ini sampai sampai salah satu pemberi fatwa negeri ini juga turut ikut ambil bagian. Semuanya berujung kepada persoalan bisnis.

Saya sempat tertegun mendengar pemaparan dan pandangan tentang buku ini dan isu yang diangkatnya baik dari pembedah maupun peserta seminar. Yahya Kadir (salah seorang antropolog unhas yang juga turut menjadi pembedah) mengungkapkan, ada kepentingan bisnis korporasi yang ikut bermain dalam kebijakan pelarangan rokok dan tembakau. Meskipun begitu, bukan berarti dengan adanya buku ini (bagi anda para perokok) menjadi tambahan argumentasi pendukung bagi anda.Dari sini kita diajak berpikir kritis untuk tidak serta merta menerima segala bentuk keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh pihak pihak tertentu dengan boncengan pengaruh penguasa atas nama kepentingan rakyat banyak.

Maka jika di negeri ini anda ingin menjadi pahlawan, anda bisa memilih untuk menjadi salah satu dari 3 profesi berikut. Yang pertama anda bisa menjadi TKI (tenaga kerja indonesia), dimana dari pundak dan cucuran keringatnya bahkan kehormatan serta nyawanya merupakan penyumbang devisa negara terbesar sehingga tak heran di kantor kantor imigrasi biasa kita melihat spanduk " selamat datang para pahlawan devisa". Saya tidak tahu apakah ini singgungan atau memang sanjungan. Kedua, anda bisa menjadi pendidik atau biasa disebut Guru di negeri ini. Sebagaimana kita tahu guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tanpa mereka lah tak akan ada menteri atau presiden dan profesi profesi lain di dunia ini. Atau anda bisa memilih menjadi Perokok, anda tidak perlu sekolah tinggi tinggi, hanya bermodalkan minimal 5000 perak atau 1000 perak untuk 2 batang rokok dan biarkan asap rokok itu mengalir melalui paru paru anda sehingga keluar lewat hidung atau mulut. Jadilah anda seorang pahlawan bagi jutaan orang di industri rokok tersebut.

Semua itu terserah anda, silahkan...

Sumber sumber :
http://www.goodreads.com/book/show/8427691-nicotine-war
http://www.forces.org/research/files/wandah.htm
"agenda anti tembakau : untuk kepentingan siapa ? " (makalah yang ditulis oleh gabriel mahal, SH yang dibagikan pada saat acara bedah buku "nicotin war")

(diposting untuk lomba 100 posting 100 menit di kompasiana.com, tapi karena overload server mungkin tidak sempat terkirim, tapi tak apalah :)

Tidak ada komentar: