Jumat, 04 September 2009

Puasa hari keempat belas, Balas dendam

Kalau ada pembunuhan yang menyisakan sakit hati teramat sangat, maka wajar kalau beberapa waktu kemudian terjadi pembunuhan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya sebagai pembalasan atas pembunuhan pertama.

Begitu juga pada penipuan, caci maki atau apa saja yang menghasilkan kekecewaan teramat sangat.

Kekecewaan yang menghasilkan marah dan dendam itu wajar saja terjadi pada seseorang maupun banyak orang. Pembunuhan dibalas pembunuhan, penipuan dibalas penipuan, sakit hati dibalas sakit hati, itu masih wajar.

Tetapi alangkah anehnya, suatu ketidakhadiran dibalas dengan ketidakhadiran. Kau boleh marah pada orang lain atau sekelompok orang, tapi tolong jangan marah pada lembagamu atau rumahmu, apalagi pada Kosmik. Jangan sampai ketiadaanmu menambah kesendirian yang selalu dirasakan olehnya. Dia mungkin sudah tua dan tidak menyenangkan, tapi tolong ....jangan lagi kau tinggalkan dia.

Tidak ada komentar: