Senin, 08 September 2008

Puasa hari kedelapan, "ilo kembali ke jakarta"

Hawa angin malam yang menusuk sampai ke dalam kamar Ina subuh ini membuatku mendekap bantal di depanku lebih erat. Ranes sedang memasukkan nasi ke mulutnya dengan lahap. Aku selalu merasa senang jika melihatnya makan dengan semangat seperti itu.

Siang nanti ilo akan pulang kembali ke jakarta. Aku masih melihatnya subuh ini menelpon dengan posisi badan yang berbaring di kamarnya fajar. Mungkin salam-salaman terakhir di makassar dengan yani.

Ilo masih serius menelpon dan sesekali tersenyum menatap kami dengan mata sayunya. Aku hanya merasa geli dengan teman yang satu ini. Pencarian cinta yang sejati (dan terakhir) dengan pengorbanan tak ternilai.

Aku pun hanya bisa berdoa sambil berlalu, mungkin ini terakhir kita ketemu untuk saat ini.

Selamat jalan Lo, Allah selalu bersamamu.




Tidak ada komentar: