Senin, 22 September 2008

Puasa hari kedua puluh dua, "romansa"

Pagi ini kulihat ranes baru bangun. Dengan mukanya yang kusut itu justru menimbulkan kesan lucu. Dengan berjongkok di depan pintu antara dapur menuju kamar mandi sambil menunggu giliran, kulihat ranes memandang jauh kedepan. entah apa yang dipikirkannya. Ketika tak sengaja dia menegokkan kepalanya, mata kami beradu. Spontan dia membuang mukanya. Untunglah keadaan ini tidak berlangsung lama,karena tidak lama kemudian dia memanggilku dan bercerita soal NSP barunya yang terdengar aneh. Ranes juga mengutarakan keinginannya untuk membelikan Satu dus montea rasa black currant dan ale-ale untuk Mamanya Risma yang sering menanyakannya.

Matahari mulai menanjak siang ketika aku berangkat menuju kampus setelah bersama ranes membeli semua yang diutarakannya tadi.

Pasar hari ini terlihat rame. Setelah pembongkaran korps minggu lalu, maka tempat nongkrong anak-anak pun berpindah. Ada yang lebih memilih pewe (pariwisata) dengan alasan dekat dengan tempat kuliah dan ada pula yang lebih sering di pasar meskipun mace tidak ada. Aku termasuk salah satu yang memilih pasar sebagai tempat nongkrong karena disini banyak pohon yang rindang dan dekat dengan mesjid bila ingin tidur-tiduran.

Hari ini sebenarnya ada acara seminar proposal milik Ica, Nire dan Didi. Tetapi aku datang terlambat jadi aku tidak sempat melihat mereka seminar, aku hanya bisa mengucapkan selamat kepada mereka ketika seminar itu telah usai.

Ketika sedang bercengkerama dengan teman-teman yang lain, datang lah beberapa orang maba yang ingin minta tanda tangan. Aku mengenal salah seorang diantara mereka, yaitu jo'. Dia memang sangat aktif bergerak ke sana kemari dalam kegiatan terakhir kosmik yaitu buka puasa meskipun dia bukan muslim. Sewaktu memindahkan barang-barang laboratorium dan jurusan serta korps kemarin pun dia sangat antusias. Sehingga diantara teman-temannya, apalagi dengan namanya yang simpel, "JO" dia cukup terkenal.

Seiring berjalannya matahari menuju barat, anak-anak di pasar semakin berdatangan. Entah siapa yang memulai, tahu-tahu di laptop milik taro telah diputar film dokumentasi frame 04 (ospek 2004). Aku pun ikut nimbrung bersama anak-anak yang lain larut dalam sukacita menertawakan tingkah laku lucu mahasiswa angkatan 2004 yang sedang diospek seperti eci, darma, taro, dwi, ema, azmi, mbak wuri, wiwie, aci, dkk.

Dokumentasi seperti itu membawa kenangan lama akan masa-masa jahiliyah perekrutan dan penerimaan mahasiswa baru yang penuh dengan perpeloncoan. Ada sakit hati, tawa dan tangis. Tetapi momen-momen seperti ini tidak akan lagi dirasakan semenjak angkatan 2006 masuk kemarin. Era seperti itu kini telah berubah. Seiring dengan itu pula kekerasan dan penindasan mulai terkikis. Seperti halnya rasa hormat yang kian berkurang. Entah mungkin ini perasaanku saja. Biar bagaimanapun yang terpenting rasa kebersamaan mesti dipupuk dengan ataupun tanpa kekerasan.

Adzan magrib tak terasa mulai terdengar, ah malam ini aku rindu lagi
Meskipun dekat, aku selalu rindu,
Rindu sekali.........

Tidak ada komentar: