Jumat, 13 Agustus 2010

Jum'at, puasa hari ke-3 : Untuk Mereka yang baru berdatangan

Seperti Ramadhan yang datang lagi tahun ini, tahun akademik baru pun berganti di kampus unhas. Peristiwa ini ditandai dengan berdatangnya Para penghuni baru kampus merah. Pada hari ini mereka disambut secara simbolis dan dikukuhkan menjadi warga resmi Unhas Oleh Bapak Rektor Idrus Pattrutusi dalam sebuah rapat senat luar biasa yang bertempat di Baruga A.P Pettarani.

Sementara di luar baruga, para penghuni lama kampus juga berdatangan meramaikan seremonial ini. Sebagian yang tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) tersebar dalam stand-stand khusus sebagai ajang promosi pengenalan bagi adik-adik barunya untuk bergabung sesuai dengan minat masing-masing. Sementara sebagian yang lain ikutan nongkrong dengan teman-temannya melepas rindu setelah beberapa waktu ini tidak bertemu karena waktu liburan.

Acara pengukuhan dan pengenalan kampus di dalam baruga yang memakan waktu berjam-jam membuat penghuni-penghuni lama kampus yang berada di luar untuk mencari kesibukan sendiri. Maka sebagai pengisi waktu, kesempatan ini juga menjadi ajang unjuk gigi kemampuan masing-masing UKM. Ada yang tiba-tiba mengeluarkan segenap kemampuannya untuk menari, memotret keadaan sekitar, menabuh drum, meniup terompet atau sekedar main lempar tangkap bola.

Pandangan umum yang berlaku pada setiap warga baru adalah mereka lugu, suka mencari tahu (walau kadang sok tahu atau tak mau tahu), dan suka membuat jalur jalanan sendiri apalagi kalau sedang jalan bergerombol. Itu menandakan kelabilan status akan pilihan-pilihan yang nanti mereka jalani di kampus merah ini.

Setidaknya mereka adalah para pejuang yang lolos dari seleksi beberapa jalur, entah itu dari kemampuan otak maupun kedalaman kantong orang tuanya. Yang jelas saya yakin dengan tangan terbuka para penghuni lama sebagai kakak akan menerima, membantu dan menuntun mereka agar tidak tersesat bila berjalan di dalam kampus besar ini.

Selamat datang di kampus merah generasi dua ribu sepuluh
entah dari mana asalmu
atau siapapun kau
Kau punya bumi tamalanrea untuk dipijak,
buktikan bahwa bumi ini tidak sia-sia menahan bobot tubuhmu.
Dalam kalimat "tak jemu-jemu dan tak pernah menyerah" tanah ini bersuara.
Karena itulah makna Tamalanrea !!!!



Sumber : http://www.unhas.ac.id/images/humas/pmbweb1.jpg

Tidak ada komentar: