Selasa, 31 Agustus 2010

Selasa, Puasa hari ke-21 : "O" bukan "nol"

Ketika menuju ke tempat buka puasa sore ini (yah...masih dalam rangkaian buka bersama yang dilaksanakan maraton 4 hari berturut-turut), saya dan jamil dipusingkan dengan informasi alamat rumah tujuan. Tertulis begini : Kompleks hartaco indah "blok 40 no. 7". Pembacaan kami adalah "blok empat puluh nomor tujuh". Jadi ketika sampai disana kami sempat menanyakan pada orang disekitar situ dan katanya tidak ada yang namanya blok empat puluh. Penomorannya dengan format 4 A, 4 B dan seterusnya. Kami berpikir mungkin pengetikan 0 pada blok 4 tadi maksudnya D, sehingga mulailah mencari dari blok 4 D nomor 7, hasilnya kami menemukan rumah berukuran sedang yang sepi, tak ada tanda-tanda acara buka puasa.

Sampai akhirnya amel, salah seorang anak kosmik mengoreksi alamatnya, ternyata Blok 4 0 (ooo bukan nol). Saya dan jamil hanya meng"ooooo..." panjang di tengah jalan sambil memutar motor mencari alamat tersebut dan menemukannya. Ternyata tidak jauh dari jalan masuk pertama tadi, di gang buntu dan ada masjid disebelahnya.

Anak-anak kosmik lain sudah berdatangan, tampak uki atau panggilannya dodi sangat bersemangat menyambut kami ketika adzan magrib mulai menggema. Ketika saya menoleh kebelakang, ternyata ada ema dan meike baru yang sampai menggunakan becak.

Rumah tempat diadakannya buka puasa kali ini adalah kediaman widy. Dia anak kosmik angkatan 2009, berkacamata putih dan bermata sipit. Katanya dia memang ada keturunan cinanya tetapi beragama islam. Meski terlahir cantik dengan tinggi semampai dan kulitnya yang putih, widy tetap rendah hati. Saya ingat seorang teman dulu di jurusan sosiologi, namanya ling-ling. Persis bermata kecil, berketurunan cina dan beragama islam seperti widy.



Ini widy

Rombongan semakin lama semakin banyak berdatangan. Andy (fotografer di tempo) juga menyempatkan datang setelah sebelumnya menelponku tadi di jalan. Katanya dia juga sempat bingung soal alamat rumah widy.

Cara pandang kita ternyata sangat dipengaruhi dengan tingkat pengetahuan. Kami yang tidak tahu menahu soal sistem penomoran blok perumahan ini, hanya bisa meraba-raba dengan hasil : sedikit tersesat. Cobalah melihat sesuatu dengan berbagai macam kemungkinan ketika kau menemui jalan buntu.

Tidak ada komentar: