Rabu, 11 Agustus 2010

Rabu, puasa hari Pertama : Kenikmatan bercerita

Ramadhan tidak terasa datang lagi. Setiap kedatangannya disambut dengan kalimat "marhaban ya ramadhan". Tapi waktu piala dunia kemarin, salah satu mesjid di afrika selatan menuliskan juga marhaban ya worldcup 2010. Memang "marhaban" itu berarti selamat datang dalam bahasa arab. Yah..selamat datang kembali wahai ramadhan untuk tahun 2010 ini.

Puasa hari pertama ini pemandangan di tamalanrea khususnya wilayah unhas tidak jauh beda dengan hari-hari sebelumnya. Pete-pete tetap lalu lalang mengantar penumpang masuk ke wilayah kampus dan keluar di pintu dua. Sementara di tepi danau 1 dan danau 2 unhas, beberapa pasangan tetap duduk berdua-duaan, ada juga orang memancing yang tak menghiraukan peringatan dilarang memancing dan mengambil ikan di danau. Saya menuju gedung PKP dan mendapati jun sedang melakukan scanning terhadap sampul buku di perpustakaan Prof. Dr. Mattulada di lantai 3 divisi ilmu sosial dan ilmu humaniora itu.

Ketika saya pergi ke ruangan yang ditempati Pusmed (pusat studi media) Unhas, saya mendengar Suara meike (anak kosmik 2009 yang hadir di acara jazz kemarin) dari ruangan perpustakaan tadi. Tidak berapa lama kemudian meike muncul di ruang pusmed dengan sweater kuningnya. Katanya habis membaca riwayat Sawerigading karya prof. Nurhayati Rahman. Masih pusing dengan alur ceritanya, jadi dia memutuskan santai sejenak sambil mengambil tempat duduk di depanku. Meike termasuk anak yang periang dengan emosi meledak-ledak ketika bicara. Ekspresif dan atraktif. Dia tidak ragu menirukan gaya tokoh yang sedang diceritakannya untuk membuat atmosfir kisahnya lebih hidup sehingga audience di depannya bisa turut merasakan kehadiran isi cerita.

Fungsi mulut selain makan dan minum adalah berbicara dengan tujuan komunikasi. Menurutku Bertutur, bercerita, mendongeng, curhat, dsb adalah pengembangan dari berbicara. Lewat cerita kita bisa berlatih mendayagunakan lidah dan bersinergi dengan pengetahuan pemilihan kata, kalimat, intonasi dan pengucapan yang tepat untuk menyampaikan maksud kita. Semakin sering kita berlatih bercerita, maka semakin matang kita memilih dan memilah kata-kata yang tepat dan sesuai dengan kondisi tema cerita.

Kedatangannya siang itu, meike telah menghadirkan ruang-ruang kehidupannya membawa kita ikut menyelami beberapa hal seperti bagaimana perasaan seorang anak tunggal yang sampai usia menginjak dewasa itu, membuatnya tegar menghadapi permasalahan kehidupan baik di rumah maupun di lingkungannya. Kisah di sekolahnya (Katolik Rajawali) yang juga mengajarkan pelajaran lintas agama sehingga meike sedikit sedikit tahu juga apa itu rukun islam, rukun iman, bahkan sinagoge yahudi.

Cerita-cerita meike yang mengalir mengantarkan banyak pengalaman baru untuk diserap dan dicerna (karena kita sedang puasa jadi tak apa mencerna cerita saja, dan itu sangat efektif membuat waktu tidak terasa sudah sore dan sedikit lagi waktu berbuka).

Sore menjelang, meike pamit pulang. Puasa hari ini ditutup dengan undangan buka puasa dari Ibu nur di rumahnya. Jun dan saya pun meluncur kesana. Kak harwan yang datang menjelang magrib pun menyusul dengan madi. Nikmatnya berbuka waktu itu sama nikmatnya ketika saya menuliskan ini, membuka semua saluran dahaga dan kesuntukan.

Jadi, ketika kau suntuk, berceritalah...


2 komentar:

Meike Lusye Karolus mengatakan...

yang ini lebih bikin terharu lagi kak...^^

Yusran Darmawan mengatakan...

hidup meike si gadis ceria