Rabu, 18 Agustus 2010

Rabu, puasa hari ke-8 : Hujan pertama ramadhan

Sejak pagi mendung telah memenuhi langit makassar. Rencanaku hari ini untuk bertemu hutri dan berbuka puasa bersamanya sebelum dia berangkat ke papua terancam batal. Dan benar saja, tidak berapa lama selepas dzuhur, ada kabar darinya mengatakan bahwa ia akan berangkat lebih cepat dan masih banyak yang mesti dibereskan. Sampai ketemu lagi nanti katanya.

Mendung membuat langit semakin gelap padahal masih siang hari, sampai-sampai matahari tak nampak. Ketika saya menuju BTP (tempatnya arya), sempat di jalan saya bertemu Opi (kosmik 07) yang menawarkan tumpangan. Sesampainya di rumah arya, sebuah buku National Geographic bersampul manusia prasejarah menarik perhatian saya. Tidak berapa lama datanglah Illang bersama Romi (keduanya anak kosmik 07). Kebetulan Illang beberapa waktu lalu baru pulang dari jakarta dalam rangka menghadiri undangan dari IKJ (institut kesenian jakarta). Beberapa kisah dari illang pun mengalir perlahan. Mulai dari pertemuannya dengan seorang bernama bambang di jogja. Kata Illang, jangan mudah percaya dengan kenalan baru di jalan. Kemudian bagaimana ia merasa kapok ketika naik kapal feri dari madura menuju makassar yang menghabiskan waktu 50 jam diatas kapal sampai-sampai illang sempat berteriak sewaktu melihat daratan sulawesi saat feri tersebut akan tiba setelah 3 hari diatas laut. Cerita Illang menghiasi siang itu hingga tak terasa hari semakin sore menjelang buka magrib. Kebetulan Imma (kosmik 07) yang saat itu baru datang berbaik hati untuk mentraktir hidangan berbuka puasa.

Kali ini mendung tidak bohong, hujan tetap turun, bahkan deras.


Tidak ada komentar: